Langsung ke konten utama

Apa Kata Alkitab Tentang Perceraian?




Maleakhi 2:16a; Matius 19:6



Salah satu hal yang mengganggu pikiran saya hari-hari ini adalah tentang perceraian.  Alkitab memberikan kita banyak ayat yang berbicara tentang hal tersebut, beberapa ayat bisa kita perhatikan di dalam PL dikatakan “Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel.” Maleakhi 2:16a dan di dalam PB dikatakan “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (Matius 19:6).  Kedua ayat tersebut sama-sama berbicara tentang perceraian dan memiliki sikap yang sama, yaitu memberikan penjelasan bahwa Allah adalah pemersatu dari pernikahan yang dibangun oleh manusia dan Allah tidak mengijinkan atau menyetujui manusia untuk bercerai.  Bahkan Ia membenci perceraian itu.  Tetapi karena manusia tegar hati, manusia cenderung memilih untuk bercerai.   

Saya sangat sedih mendengar kabar ada beberapa keluarga yang saya kenal memutuskan untuk bercerai dengan alasan sudah tidak cocok lagi.  Dan mereka merasa sudah tidak bisa mempertahakan pernikahan tersebut sehingga solusi yang dianggap “terbaik” adalah perceraian.  

Buku manual kehidupan pernikahan sudah jelas mengatakan bahwa Allah tidak menyetujui perceraian bahkan Ia membenci perceraian itu.  Memang menjalani kehidupan pernikahan tidaklah mudah dan begitu banyak penyesuaian disana sini bahkan terkadang terjadi benturan, ketidaksamaan pendapat dll.  Tetapi disitulah letak seninya hidup menikah.  Ketika kita mau terus belajar untuk mengasihi pasangan kita apa adanya dan mengampuninya sampai kita sendiri merasakan sakit yang mendalam. Maka dikemudian hari kita akan muncul sebagai seorang pemenang.  Hal yang sama telah Yesus kerjakan bagi kita, ketika kita berdosa memutuskan untuk "bercerai" dengan Allah karena pemberontakan kita.  Maka sebagai solusinya Ia rela sakit – menderita bahkan mati di kayu salib untuk memperbaiki - mengikat kembali hubungan kita dengan Allah agar dipulihkan dan terus terjalin.  Ia tidak rela melihat kita hidup terpisah dari Allah.  Dan akhirnya Ia menang mengalahkan maut.

Kesimpulannya adalah Allah sangat mengasihi pernikahan.  Ia tidak ingin adanya perpecahan di dalam keluarga.  Sehingga Ia menjadikan diri-Nya sebagai kepala atas keluarga.  Ijinkan Tuhan yang memimpin kehidupan keluarga kita dan jadikan Firman-Nya sebagai penuntun langkah hidup dalam keluarga.  Biarlah Tuhan dipermuliakan melalui keluarga kita. Amin

Oleh:  Nikodemus Rindin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Murid yang Radikal

Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23 Perjalanan mengikut Yesus adalah perjalanan sepenuh hati, pikiran dan kekuatan hidup.  Sekali mengikut-Nya berarti siap berjalan dalam hidup-Nya. Diri menjadi tak terlalu penting tetapi Yesus yang diikuti menjadi keinginan dan pembakar semangat hidup yang ditapaki.  Memang Yesus juga secara ketat dalam hal pemilihan dan pernyataan bahwa barang siapa yang mau mengikut-Nya harus berani mengabaikan diri dan mengutamakan Tuhan.  Sehingga ada yang menawarkan diri mendapat tolakkan dari-Nya sebab mengikut Yesus bukan berbicara tentang aku mendapat apa tetapi berbicara tentang aku memberi apa? Menjadi menarik saat kita tahu bahwa menjadi pengikut Yesus bukan sekedar banyak orang tetapi berbicara tentang kualitas hidup seseorang.  Artinya hidup tanpa kompromi dengan keinginan-keinginan yang selalu menjadi iming-iming ...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...