Langsung ke konten utama

Komentar yang Baik Menghangatkan Jiwa

Mulutku akan mengucapkan hikmat, dan yang direnungkan hatiku ialah pengertian.
Mazmur 49:4
Pada hari ini terpikir bagi saya untuk menuliskan update kata-kata difacebook, yaitu "komentar yang positif menghangatkan jiwa".  Tidak lama kemudian saya melihat istri menambahkan tanda like pada status tersebut. Saya memahami istri menambahkan tanda like pada kata-kata tersebut itu artinya dia setuju dengan kalimat yang saya tulis. Saya rasa hampir semua orang setuju bahwa komentar yang positif atau membangun pasti membuat jiwa orang lain disegarkan dan dihangatkan.  Entah berapa kali kita berkomentar dalam satu hari tentang sesuatu yang kita lihat, kita rasakan dan yang kita alami. Bahkan kita tidak dapat menghitungnya. Namun  yang terpenting sebenarnya bukan hanya berbicara tentang apa yang kita lihat itu, yang kita alami itu atau yang kita rasakan itu.  Tetapi yang terpenting adalah apa isi komentar kita tentang semuanya itu?  Bukankah lebih mudah untuk memberikan komentar yang negatif kepada sesuatu yang kita lihat, update status orang lain, kepada teman kita daripada memberikan komentar yang positif.  

Yang menarik dan patut kita contoh dari Mazmur 49:4, Alkitab menjelaskan bagaimana bani Korah mempunyai tekad yang besar untuk tetap berkomentar yang positif dalam segala keadaan.  Dan ia ingin agar tekadnya didengar oleh seluruh dunia. Ia berkata, "Mulutku akan mengucapkan hikmat, dan yang direnungkan hatiku ialah pengertian."   Dalam hal ini bani Korah merindukan ketika dia berkata-kata, ia ingin mulutnya mengucakan hikmat, bukan hikmat yang sembarangan tetapi hikmat yang telah direnungkan di dalam hatinya terlebih dahulu.  Ia tidak ingin perkataannya sia-sia, dan dia tidak ingin mengucapkan kata-kata yang tidak membangun diri sendiri dan orang lain.  Tentu ini adalah tekad yang mulia.

Marilah kita berhati-hati dalam berkomentar: di facebook, blackberry messenger, yahoo messenger, ketika kita bercakap-cakap dengan orang lain, dan dimedia mana pun itu.  Tetapi yang jelas adalah mulailah berkomentar yang baik, positif, membangun orang lain, membangun diri sendiri untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus.

Oleh:  Nikodemus Rindin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Murid yang Radikal

Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23 Perjalanan mengikut Yesus adalah perjalanan sepenuh hati, pikiran dan kekuatan hidup.  Sekali mengikut-Nya berarti siap berjalan dalam hidup-Nya. Diri menjadi tak terlalu penting tetapi Yesus yang diikuti menjadi keinginan dan pembakar semangat hidup yang ditapaki.  Memang Yesus juga secara ketat dalam hal pemilihan dan pernyataan bahwa barang siapa yang mau mengikut-Nya harus berani mengabaikan diri dan mengutamakan Tuhan.  Sehingga ada yang menawarkan diri mendapat tolakkan dari-Nya sebab mengikut Yesus bukan berbicara tentang aku mendapat apa tetapi berbicara tentang aku memberi apa? Menjadi menarik saat kita tahu bahwa menjadi pengikut Yesus bukan sekedar banyak orang tetapi berbicara tentang kualitas hidup seseorang.  Artinya hidup tanpa kompromi dengan keinginan-keinginan yang selalu menjadi iming-iming ...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...