Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33

Stuart Briscoe, dalam bukunya yang berjudul "Perampok-Perampok Waktu" menyampaikan bahwa formula termasyhur di dalam kehidupan manusia seharusnya adalah "Allah di tempat pertama, keluarga di tempat kedua, pekerjaan di tempat ketiga." Ia menambahkan bahwa ia sependapat dengan hal tersebut namun hal itu tidak selalu dapat dilakukan. Misalnya, Ray Kroc pendiri McDonald's ketika diwawancari oleh seorang reporter berkata bahwa prioritas-prioritasnya adalah: "Allah di tempat pertama, keluarga di tempat kedua, dan McDonald's di tempat ketiga," tetapi kemudian ia menambahkan bahwa saat ia pergi ke kantor, urutan itu menjadi berubah sebaliknya.
Tidak mudah memang untuk menetapkan dan menempatkan prioritas di dalam kehidupan kita. Namun kita tetap harus melakukannya karena kalau tidak maka "perampok-perampok waktu itu akan terus menerus merayakan kemanangannya dan kita akan terus menerus mengalami kerugian yang sangat besar," bahkan mungkin lebih besar dari itu. Sebab menurut Stuart Briscoe, "para perampok waktu menginginkan "uang dan nyawa Anda" - waktu dan nasib abadi Anda.
Untuk menghentikan aksi para perampok waktu tersebut maka Alkitab menjelaskan kepada kita betapa penting bagi kita untuk mencari terlebih dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua yang kita perlu akan ditambahkan. Dari hal tersebut kita tahu ketika kita menjadikan kerajaan Allah sebagai prioritas bagi hidup kita, keluarga kita, pekerjaan kita dan segala sesuatu yang kita kerjakan maka hasilnya kita bukan hanya tidak kehilangan banyak hal tetapi justru mendapatkan banyak hal, karena ia berjanji akan menambahkan semua hal yang kita perlukan. Sebab di dalam kerajaan Allah kita berjumpa dengan Allah sebagai sumber segala sesuatu dan di dalamnya juga kita dibawa untuk hidup menurut kebenaran, seturut cara-cara ilahi sehingga di dalam setiap sudut, ruang dan bidang kehidupan, kita terus belajar dan berjuang untuk memperkenankan hati Tuhan.
Dunia menawarkan kepada kita bahwa uang, pekerjaan, pelayanan, kesenangan, jabatan, kedudukan dan kemuliaan duniawi itu yang penting. Namun faktanya, hal-hal yang bersifat kebendaan atau lahiriah tidak bertahan lama. Semua itu akan segera lenyap dan berakhir. Semuanya itu adalah sia-sia. Tentang hal tersebut Yesus berkata, "semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah." Itu sebab hal yang tepat menjadi prioritas hidup orang percaya yaitu hal yang bernilai kekal. Kerajaan Allah dan kebenarannya seharusnya menjadi target utama. Ini merupakan perintah dan sekaligus hukum yang pertama dan terutama yang dijelaskan oleh Tuhan Yesus, yaitu mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan. Hidup yang dijalani tentu akan sangat mulia dan bermakna saat kita menempatkan Tuhan sebagai prioritas di atas segalanya. Ketika ditawarkan untuk mengubah batu menjadi roti, menjatuhkan diri dari bumbungan bait Allah dan tawaran harta kekayaan dunia yang mewah, maka Yesus dengan tegas menolaknya. Sebab Ia datang untuk melakukan kehendak Bapa.
Tidak ada hal yang menyenangkan di dalam dunia kecuali memperkenan hati Bapa di surga. Ia Allah yang mulia dan berlayak menerima pelayanan yang terbaik. Sungguh menyenangkan bila dipakai dan dilibatkan-Nya untuk ambil bagian dalam kerajaan. Kata "segenap" dalam mengasihi Allah perlu menjadi perhatian. Artinya, jangan jadikan Tuhan dan kerajaan-Nya hanya sebagai pelengkap dalam keberimanan. Namun mestinya menjadi pertarungan dan perjalanan iman yang menyenangkan bersama dengan Tuhan. Tak mudah! Iya, tentu saja. Namun nikmatnya tak terhingga. Sehingga kita bisa menuntaskan hidup ini dengan penuh arti. Ada buah yang bisa dirasakan dan punya pengaruh di sepanjang zaman. Kapan itu akan terjadi? Saat prioritas kita jelas dan dikerjakan secara tuntas. Selalu ingat dibalik usaha keras, mari ijinkan Tuhan bekerja tanpa batas. Agar karya-Nya terbentang luas.
Dunia menawarkan kepada kita bahwa uang, pekerjaan, pelayanan, kesenangan, jabatan, kedudukan dan kemuliaan duniawi itu yang penting. Namun faktanya, hal-hal yang bersifat kebendaan atau lahiriah tidak bertahan lama. Semua itu akan segera lenyap dan berakhir. Semuanya itu adalah sia-sia. Tentang hal tersebut Yesus berkata, "semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah." Itu sebab hal yang tepat menjadi prioritas hidup orang percaya yaitu hal yang bernilai kekal. Kerajaan Allah dan kebenarannya seharusnya menjadi target utama. Ini merupakan perintah dan sekaligus hukum yang pertama dan terutama yang dijelaskan oleh Tuhan Yesus, yaitu mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan kekuatan. Hidup yang dijalani tentu akan sangat mulia dan bermakna saat kita menempatkan Tuhan sebagai prioritas di atas segalanya. Ketika ditawarkan untuk mengubah batu menjadi roti, menjatuhkan diri dari bumbungan bait Allah dan tawaran harta kekayaan dunia yang mewah, maka Yesus dengan tegas menolaknya. Sebab Ia datang untuk melakukan kehendak Bapa.
Tidak ada hal yang menyenangkan di dalam dunia kecuali memperkenan hati Bapa di surga. Ia Allah yang mulia dan berlayak menerima pelayanan yang terbaik. Sungguh menyenangkan bila dipakai dan dilibatkan-Nya untuk ambil bagian dalam kerajaan. Kata "segenap" dalam mengasihi Allah perlu menjadi perhatian. Artinya, jangan jadikan Tuhan dan kerajaan-Nya hanya sebagai pelengkap dalam keberimanan. Namun mestinya menjadi pertarungan dan perjalanan iman yang menyenangkan bersama dengan Tuhan. Tak mudah! Iya, tentu saja. Namun nikmatnya tak terhingga. Sehingga kita bisa menuntaskan hidup ini dengan penuh arti. Ada buah yang bisa dirasakan dan punya pengaruh di sepanjang zaman. Kapan itu akan terjadi? Saat prioritas kita jelas dan dikerjakan secara tuntas. Selalu ingat dibalik usaha keras, mari ijinkan Tuhan bekerja tanpa batas. Agar karya-Nya terbentang luas.
Oleh: Nikodemus Rindin
Komentar
Posting Komentar