Langsung ke konten utama

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34

Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu:

1.  Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32.
2.    Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34.
3.      Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16.

Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan.

Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulungan (berkat, keselamatan, iman atau anugerah Tuhan) guna kepuasan semantara.  Alkitab memberikan contoh orang yang bernafsu rendah selain Esau adalah Yudas Iskariot, yang tega menjual Sang Guru.

Disisi yang lain, kita dibuat kagum dengan Yakub yang sangat menghargai anugerah Tuhan dan berusaha sekuat tenaga untuk memperolehnya.  Meski Yakub harus “berbohong” kepada ayahnya demi mendapatkan berkat.  Dan bahkan ia harus melarikan diri dari rumahnya. Dan pergi ke rumah pamannya.

Bukankah salah satu tujuan dari hidup kita adalah untuk mendapatkan hak kesulungan, yang semuanya itu adalah berasal dari Allah.  Saya rasa hanya orang yang mengasihi Tuhan yang bisa menghargai hak kesulungan yang Tuhan berikan kepadanya.  

Kesempatan untuk mendapatkan hak kesulungan tidak akan terulang dua kali dan bahkan tidak ada porsi cadangan.  Sekali anda menerimanya, hargailah dan peganglah erat-erat dan beryukurlah. Namun sekali anda menolaknya, pasti dikemudian hari anda akan menyesal seumur hidup. Bahkan bukan hanya itu, rupanya Tuhan adalah Allah yang membenci orang yang tidak menghargai hak kesulungan tetapi mengasihi mereka yang menghargainya. Firman Tuhan berkata, "Namun Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.” Maleakhi 1:2-3. Tentu kita tahu mengapa Yakub dikasihi dan Esau dibenci oleh Allah, itu karena Esau memandang rendah dan Yakub menghargainya.

Karena itu, kasihilah Tuhan dengan sungguh-sungguh.  Dan jangan remehkan hak kesulungan kita.  Sebab bila kita menganggap remeh dan merendahkan hak kesulungan maka pesan firman Tuhan, “Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.” Ibrani 12:17.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Murid yang Radikal

Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23 Perjalanan mengikut Yesus adalah perjalanan sepenuh hati, pikiran dan kekuatan hidup.  Sekali mengikut-Nya berarti siap berjalan dalam hidup-Nya. Diri menjadi tak terlalu penting tetapi Yesus yang diikuti menjadi keinginan dan pembakar semangat hidup yang ditapaki.  Memang Yesus juga secara ketat dalam hal pemilihan dan pernyataan bahwa barang siapa yang mau mengikut-Nya harus berani mengabaikan diri dan mengutamakan Tuhan.  Sehingga ada yang menawarkan diri mendapat tolakkan dari-Nya sebab mengikut Yesus bukan berbicara tentang aku mendapat apa tetapi berbicara tentang aku memberi apa? Menjadi menarik saat kita tahu bahwa menjadi pengikut Yesus bukan sekedar banyak orang tetapi berbicara tentang kualitas hidup seseorang.  Artinya hidup tanpa kompromi dengan keinginan-keinginan yang selalu menjadi iming-iming ...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...