Langsung ke konten utama

Membela yang Sengsara

Berilah keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, 
 belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan!
Maz 82: 3

Orang lemah, anak yatim, orang sengsara dan orang yang kekurangan nampaknya nasib mereka dari zaman ke zaman selalu menyedihkan dan seakan tak pernah diperhitungkan.  Terkesan, mereka tidak berharga. Dan dengan mudahnya mereka ditindas dan dijual atas nama kemiskinan. Pepatah berkata, "sudah jatuh dari tangga tertimpa tangga pula."  Lebih enak menjadi orang kaya yang bisa menikmati harta dan mendapat perlakuan istimewa. Peradilan bisa "diperkosa". Hasilnya, selalu menang dalam perkara. Ternyata penegak hukum tak terpuji karena semua bisa dibeli dan hati nurani sudah mati.  Mereka sengaja menutup mata dan tidak mampu melawan godaan.  Maklum, kita masih hidup di dunia.  Itu kata mereka. Keadilan dan kejujuran disingkirkan.  Kapan hukum akan kembali merata dan bisa dinikmati oleh semua manusia. Saat konglomerat dan kaum melarat di tempatkan sederajat dalam kodrat tanpa syarat. Harus tak ada rekayasa dalam menangani perkara.  Tentu saja dibutuhkan orang yang berani membela tanpa pandang muka.  Miskin dan kaya dibabat rata, tidak ada yang dipuja dan tak ada yang dihina. Transaksi uang harus dibuang lalu tegakkan hukum dengan penuh keadilan.  Suarakan keadilan dengan lantang.  Memang ini tak mudah karena sistem diperadilan dan pengadilan dunia telah rusak dan salah arah.  Namun sebagai orang yang percaya kita harus kembali pada kebenaran yang sesungguhnya dan berusaha untuk bergerak dengan cara hidup yang mulia sehingga Bapa di surga dipuja dan sesama di dunia merasakannya. 

Belajar dari hidup Bunda Teresa yang lahir di Uskub, Kerajaan Ottoman, 26 Agustus 1910 dan kemudian meninggal dunia di Kalkuta, India, 5 September 1997 pada umur 87 tahun. Ia adalah seorang biarawati Katolik Roma keturunan Albania dan berkewarganegaraan India yang mendirikan Misionaris Cinta Kasih di Kalkuta, India, pada tahun 1950. Selama lebih dari 47 tahun, ia melayani orang miskin, sakit, yatim piatu dan sekarat, sementara membimbing ekspansi Misionaris Cinta Kasih yang pertama di seluruh India dan selanjutnya di negara lain. Pada 1970-an, ia menjadi terkenal di dunia internasional untuk pekerjaan kemanusiaan dan advokasi bagi hak-hak orang miskin dan tak berdaya. Misionaris Cinta Kasih terus berkembang sepanjang hidupnya dan pada saat kematiannya, ia telah menjalankan 610 misi di 123 negara, termasuk penampungan dan rumah bagi penderita HIV/AIDS, lepra dan TBC, program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah. Pemerintah, organisasi sosial dan tokoh terkemuka telah terinspirasi dari karyanya, namun tak sedikit filosofi dan implementasi Bunda Teresa yang menghadapi banyak kritik. Ia menerima berbagai penghargaan, termasuk penghargaan pemerintah India, Bharat Ratna (1980) dan Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 1979. Ia merupakan salah satu tokoh yang paling dikagumi dalam sejarah. Saat peringatan kelahirannya yang ke-100 pada tahun 2010, seluruh dunia menghormatinya dan karyanya dipuji oleh Presiden India.

Ternyata ada seribu satu cara untuk berkarya bagi sang pencipta. Membela yang sengsara memerlukan kekuatan exstra dan komitmen nyata. Tak cukup kata dan tak harus jadi orang kaya atau penguasa tetapi sebagai gereja kita dipanggil-Nya menjadi pengikut serta pekerja yang rela membawa impact bagi dunia. Alkitab memberikan nasehat agar sebagai orang percaya kita tidak menghakimi dengan lalim dan memihak kepada orang fasik.  Atau dengan kata lain, janganlah kita memihak kepada orang yang salah arah dan tak mengenal Allah.  Yang berlaku gelap dalam memperjuangkan keadilan.  Karena kita dipanggil untuk membela orang yang sengsara dan yang berkekurangan. Hukum harus kita kembalikan kepada sistem yang sebenarnya. Tak boleh dijual atau pun dibeli karena hukum bukan uang atau pun barang yang bisa diperjual belikan. Bagi Allah hukum harus ditegakkan dengan benar di mata-Nya.  Allah sungguh berharap dan meminta agar orang percaya bisa menerapkan hukum secara adil.  Hukum harus memihak pada kebenaran.  Bila tidak maka suatu saat Ia akan murka dan berdiri sebagai hakim bagi mereka yang berlaku lalim.  Celakalah mereka yang pada hidupnya memperlakukan hukum dengan tidak mulia dan tidak menghormati Tuhan.  Karena suatu saat Ia sendiri yang akan berdiri dalam sidang Ilahi dan akan menghakimi. Itu sebab semua hakim dunia harus takut dan gentar dalam menjalankan tanggungjawabnya.  Para hakim yang jahat tidak pernah mengerti bahwa saat mereka menghakimi dengan tidak adil sebenarnya mereka sedang berjalan dalam kegelapan dan kebodohan.  Perlu selalu ingat bahwa nikmat dari tabiat jahat hanya sesat.  Kita terikat pada Sang Pemberi Kehidupan. Hidup kita terbatas dan berlalu begitu cepat, suatu saat kita akan masuk dalam liang lahat dan menjadi mayat. Tak ada yang kebal dengan itu. Pembesar pun  akan mengalaminya.  Tak perlu berdusta dan menepis realita. Tuhan pemilik segala bangsa akan menderita bila kita memperlakukan sesama dengan semena-mena. Hati-hati jangan sampai Ia murka dan tak ada lagi kesempatan bagimu berbalik kepada-Nya.  Namun doa saya, kiranya kita berdiri bersama dengan mereka yang rela menanggung derita sesama seperti Mother Teresa dari Kalkuta. Itulah pilihan hidup bahagia karena dapat melihat orang lain terseyum ceria menapaki hari-harinya di dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Kepenuhan Hidup dalam Kristus

Kata kunci yang sangat penting bagi seorang Kristen adalah apakah ia telah penuh hidup dalam Kristus.  Penuh berarti mengalami secara pribadi, secara total dan berjumpa dengan-Nya secara utuh.  Menjadi Kristen tentu tidak sama dengan beragama Kristen, orang beragama Kristen belum tentu mengalami Tuhan dan berjumpa dengan-Nya secara Pribadi tetapi menjadi Kristen dalam arti sesungguhnya harusnya menghantarkan seseorang untuk tahu persis apa yang dimaksud dengan Kristen sejati.  Dan Paulus dalam Kitab Kolose 2:6-7 dengan tegas mengatakan bahwa sebagai seorang pengikut Kristus maka kamu harusnya telah menerima Kristus Yesus Tuhan kita. Penerimaan itu mendatangkan aspek-aspek yang sangat penting yaitu, bahwa seseorang itu menaruh hidupnya untuk tetap di dalam Dia.  Kata tetap artinya tidak bergeser, tidak berubah dan tidak pernah menyerah. Ketetapan yang kuat dan keputusan yang bulat tentunya karena pertolongan Roh Kuduslah yang memampukan untuk seseorang tetap di dala...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...