Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
Efesus 1:5-6
Menjadi semakin menarik dan menyenangkan membahas kebenaran firman Tuhan. Menggali dengan serius, mencermati dan meneliti dengan kritis, dan mengoreksi seta berbenah diri dari hari ke hari agar Tuhan yang dilayani dipuji. Itu sebab, saya merasa firman Allah terlihat sangat kaya dan berharga. Tidak berlebih memang kalau pada ayat firman Tuhan dikatakan, "belilah kebenaran', ya memang kebenaran mahal harganya sehingga berapa pun harganya harus diperjuangkan dan dibeli. Namun puji Tuhan, firman Tuhan yang kita pegang dan kita baca menjadi bacaan yang sangat berharga namun sekaligus mampu menguatkan jiwa dan raga manusia yang percaya. keberhargaannya bukan terletak pada nilainya, namun terletak pada kuasa-Nya yang mampu mempengaruhi kehidupan seseorang sehingga terjadi perubahan yang menyenangkan.
Allah yang kita sembah adalah Allah yang punya rencana atas kehidupan manusia. Dari kekekalan dan sampai kekekalan Ia Allah yang memiliki rencana mutlak. Rencananya teguh dan tak tergoyahkan, Dia tidak dipengaruhi oleh apapun dan siapa pun. Saat kita berpikir tentang rencana Allah dan ingin mengetahuinya, maka Alkitab memberikan kisah yang menarik tentang rencana Allah atas manusia. Rencana Allah yang besar atas manusia Ia kerjakan dengan kasih-Nya. Kasih yang telah mengubah kehidupan manusia menjadi pribadi yang baru di dalam Kristus. Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Efesus berkata, bahwa Allah menaruh rencananya atas hidup kita sejak semula dan sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya. Sebab Ia mengasihi kita. Kita dijadikannya sebagai anak-anak-Nya. Itu sebab dengan sepenuh hati kita perlu bersungguh-sungguh dan bersyukur atas kasih Tuhan yang telah mengangkat kita menjadi anak-Nya. Di dalam keberdosaan kita seharusnya kita terbilang sebagai orang-orang yang hanya layak menerima penghukuman namun di dalam kasih-Nya Ia memberikan anugerah dan kemurahan dan mengangkat kita menjadi anak-anak Allah. Sebuah perubahan status yang sangat radikal.
Beberapa hal yang perlu kita ingat bahwa kita menjadi anak-anak Allah itu karena kerelaan kehendak-Nya. itu artinya semua bergantung penuh pada keputusan Allah secara penuh tanpa intervensi manusia. Allah yang rela dalam kehendak-Nya, membuat Dia sendiri menanggung akibat dari kerelaan-Nya. Ia rela mati, rela dianiaya, rela ditolak dan rela mengalami penindasan. Apa yang membuat kita pantas menerima kerelaan kehendak-Nya? Tak ada. Namun karena Ia punya rencana bagi kehidupan kita maka Ia rela. Kerelaan-Nya itu membuat Allah tidak tanggung-tanggung bekerja dan berkorban, sehingga Ia pun rela menyerahkan Anak-Nya yang Tunggal untuk menebus dan menyelamatkan anak-anak-Nya. Tak ada manusia di dalam dunia ini yang memilki kerelaan seperti Allah. Kalau kita bisa menjadi orang percaya itu hanya karena Allah telah rela berkarya dalam hidup kita. Mengapa Dia rela? agar terpujilah kasih-karunia-Nya yang mulia. Hal yang terbaik dalam menanggapi kerelaan Allah adalah meninggikan dan memuliakan nama-Nya. Ia sangat berlayak mendapatkan penghormatan, pujian dan sanjungan sebab kerelaan-Nya telah membuat kita menjadi pribadi yang mulia di mata-Nya.
Jadi marilah kita menyadari serta mensyukuri atas kerelaan Tuhan menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya. Iman yang kita pegang bukan berpusatkan kekuatan manusia namun berdasarkan pada kerelaan Allah yang mulia. Bukan manusia yang sanggup berkenan dan mencari Allah namun Allahlah yang berkenan dan mencari serta menebus manusia yang berdosa. Karena itu, nikmati dan jalani kehidupan sebagai anak-anak Allah yang berkenan dan memuliakan nama-Nya.
Komentar
Posting Komentar