Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan
Allah.
1 Korintus 10:31
1 Korintus 10:31
Tujuan utama hidup manusia adalah memuliakan Allah dalam seluruh dan segenap aspek kehidupan. Panggilan untuk memuliakan Allah adalah panggilan yang mulia. Tak ada kesanggupun dan kepantasan manusia untuk memperkenankan Allah. Bila Allah menerima kemuliaan dari manusia, bukan katrena Ia kurang mulia sebab kemuliaan-Nya tidak bertambah atau berkurang dengan manusia atau seluruh ciptaan memuliakan Dia. Namun sebagai ciptaan yang bergambar dan serupa dengan Allah, manusia seharusnya dengan sukacita memuliakan Dia. Dengan memuliakan Allah, kita menemukan sebuah kepuasan di dalam-Nya. Tak ada yang paling menyenangkan dalam kehidupan ini, kecuali kita tahu mengapa kita diciptakan. Kita memang diciptakan dengan tujuan yang sangat agung, untuk melayani Dia dan menikmati-Nya dalam segala hal. Allah yang mulia, dimuliakan oleh yang hina tentu tidak setara, namun bila diperkenan-Nya itu merupakan sesuatu yang sangat luar biasa.
Memuliakan Dia berarti kita telah memutuskan untuk memusatkan seluruh hidup kita untuk berpusat pada-Nya. Mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi inilah perintah yang utama. Dalam segala hal kita tahu bahwa kehendak Allah agar kita meninggikan nama-Nya dan menanggalkan koleksi duniawi kita. Tak ada tokoh Kristen yang menolak tentang kebenaran bahwa kita hidup untuk memuliakan nama-Nya. Termasuk Alkitab juga memberikan penjelasan yang sama bahkan penekanannya lebih spesifik. Bila kita bertindak; makan atau minum atau melakukan sesuatu yang lain (pekerjaan, pelayanan, pesta, pernikahan) dll, lakukanlah semuanya untuk kemuliaan Allah. Karena itu, betapa luhurnya prinsip Alkitab yang menempatkan kemuliaan Allah bukan hanya di atas segalanya tetapi menjadi pusat bahkan kontrol dalam tindakkan hidup manusia. Semua aspek dikerahkan untuk mencapai tujuan yang satu ini. Dengan kata lain, keluarga kita, pelayanan kita, dan pekerjaan kita semua harus mempermuliakan nama Allah. Tidak ada ruang dimana Allah tidak menjadi pusat kehidupan kita. Allah yanghidup itu, Dia yang berkuasa dan pemelihara hidup layak menerima kemuliaan.
Itu sebab pergulatan di dalam kehidupan dan keberimanan kita bukan berbicara tentang aktivitas yang banyak, bukan berbicara tentang harta yang menggunung, bukan bicara tentang jabatan yang terhormat dan bukan bicara tentang kepuasan manusia yang lainnya. Kepuasan kita adalah saat Allah puas dengan pelayanan dan dimuliakan dengan hidup kita. Kiranya perjalanan hidup yang kita jalani semakin mengarah kepada apa yang Allah mau. Jangan buang waktu, kerjakan yang terbaik untuk hormat nama-Nya.
Komentar
Posting Komentar