Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Efesus 5:17
Tidak ada orang yang mau menjadi
bodoh apalagi dikatakan sebagai orang yang bodoh karena ternyata semua orang
merasa diri pintar. Namun sebenarnya ciri-cirinya segera dapat kita
ketahui, biasanya orang yang bodoh merasa diri pintar namun orang pintar merasa
diri bodoh. Tak ada orang yang paling bodoh di dunia ini kecuali mereka
yang sudah tahu diri bodoh lalu merasa diri pintar. Mimpi banyak orang adalah
agar mereka menjadi pintar bahkan lebih pintar dari temannya, itu sebab semua
orang berlomba-lomba bersekolah dan mencari sekolah yang bermutu. Bahkan
yang tak kalah serunya banyak orang tua yang dengan rela menyekolahkan anaknya
ke luar negeri berapun harga yang harus dibayar. Katanya, selama ini saya
tidak terlalu pintar itu karena keterbatasan uang orang tuaku dulu hingga tidak
masuk ke jenjang perguruan tinggi, maka sekarang setelah saya punya uang, saya
harus menyekolahkan anak supaya dia lebih pintar dan berhasil agar nama baik
keluarga terangkat, begitu katanya. Menarik memang melihat kehidupan
manusia yang selalu ingin maju dan tidak mau berada di zona ketertinggalan,
namun kata bodoh dan pintar di dalam Alkitab bukan hanya bebicara tentang prestasi
belajar dan kepintaran manusia secara akademik tetapi sangat serius berbicara
tentang kepintaran seseorang di
dalam melihat maksud-masud Allah yang mulia bagi dirinya, artinya bagimana ia
sejalan dengan kehendak Allah. Paulus dalam suratnya kepada Jemaat yang
ada di Efesus menegaskan tentang pentingnya sebagai orang percaya mereka hidup
seturut kehendak Allah. Yang membuat mereka bodoh adalah karena mereka berlaku
tidak arif dalam menjalani hidup. Tanpa kearifan mereka tidak mungkin
mendapatkan kepuasan sejati. Dan mereka pun tidak dapat menjadi saksi Kristus. Paulus berharap Jemaat menjalani kehidupan
yang penuh limpah melalui anugerah yang telah mereka terima dari Allah untuk
mereka jalani secara arif dengan tidak memusatkan diri pada pemuasan keinginan
jasmani, yaitu dengan mabuk oleh karena minum anggur. Hidup mereka terlalu mulia untuk
dihambur-hamburkan dengan percuma. Tuhan telah menaruh nilai yang lebih
besar dan penuh di dalam diri masing-masing anak-Nya, agar menjadi anak-anak
terang, yang menerangi kegelapan dunia ini. Sebagai anak terang orang
percaya jelas dilarang keras terlibat dalam perbuatan-perbuatan kegelapan
karena tidak membuahkan apa-apa. Justru menjadi batu sandungan. Karena itu, orang percaya diingatkan untuk
dapat berlaku arif dan hidup dalam terang agar membuahkan kebaikan, keadilan
dan kebenaran bagi dunia. A.C. Welch memahami "Hendaklah kamu penuh
dengan Roh," dengan penjelasan bahwa "Kita harus mengisi manusia
dengan sesuatu." Orang-orang bukan Kristen merasa bahagia kalau dirinya
diisi dengan minum-minuman anggur dan kesukaan duniawi; orang Kristen merasa
bahagia kalau kalau dirinya dipenuhi dengan Roh Kudus." Karena dengan
membiarkan diri dipenuhi oleh Roh Kudus, maka Kristus akan bercahaya di tengah
dunia melalui orang percaya. Mereka yang penuh dengan Roh memunculkan
cara hidup yang berbeda; hidup mereka penuh dengan kuasa dan mengalirkan sukacita
sehingga dari dalam mulut manusia keluar puji-pujian kepada Allah. Dan
secara spontan mereka akan mengucap syukur atas segala sesuatau yang mereka
terima dari Allah. Mereka terpesona dengan kasih Allah yang telah rela
menyelamatkan mereka dari hukuman dosa dan mengubah mereka menjadi pribadi yang
baru. Perubahan hidup itu tidak hanya mereka rasakan di dalam diri untuk
dinikmati tetapi dibagikan kepada saudara seiman untuk menjadi bagian yang
dihidupi. Memandang yang lain bukan lagi melihat status atau kedudukan
sosialnya, melainkan dalam terang Kristus mereka saling menghormati dan
merendahkan diri. Apa yang dulunya dianggap suatu kehormatan dan
kebanggaan, sekarang telah menjadi sampah karena kasih Tuhan lebih besar dari
segalanya. Kini kebodohan telah ditaklukkan dengan kearifan.
Komentar
Posting Komentar