Langsung ke konten utama

Telah lahir Juruselamat


Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Lukas 2:11

Tak ada yang menyangka bahwa Juruselamat itu telah lahir.  Kabar itu mula-mula didengar oleh mereka yang tengah mengembalakan kambing dan doamba di padang belantara pada waktu malam. Malaikat Tuhan membawa berita tersebut dengan penuh sukacita.  Di dalam surga sukacita kelahiran Anak Manusia di dunia sungguh  menggema.  Tak ada yang bisa menahan sukacita itu.  Lahirnya sang juruselamat bukan tanpa rencana sebab di dalam perjanjian lama terlah berulang kali dinubuatkan oleh para nabi. Kelahiran-Nya menjadi pertanda bahwa apa yang dinubutkankan benar dan sungguh adanya.  Allah tidak pernah meniadakan rencananya yang mulia itu.  Meskipun datang tak disambut itu tidak menjadi penting tetapi agenda ilahi terlaksana di dalam dunia.  Bukan manusia yang mengatur dan mengontrol Allah sehingga Anak-Nya datang ke dalam dunia tetapi karena kerelaan dan kehendak-Nya sendiri.

Lahirnya sang Raja di dalam dunia telah menjadi momentum yang sangat penting dalam sejarah kehidupan manusia.  Ini membuka sebuah jalan baru bagi manusia untuk dapat bersekutu kembali dengan Bapa yang di surga.  Karena dosa, manusia memiliki jurang yang tak dapat diseberangi karena ketidakmampuan manusia menggapai yang kuasa.  Namun ketika Ia datang, ada jalan yang memungkinkan manusia untuk diselamatkan.  Itu sebab Yesus dengan tegas berkata, "Akulah Jalan."  Menjadi tak berlebihan sebab sebelum Yesus lahir tak ada satu orang pun manusia yang dapat memperkenankan hati Allah sebagai jalan pendamai antara manusia dengan Allah, kecuali Yesus Kristus.  Yesus adalah Anak yang Allah kasihi dan perkenan.  Lahirnya Yesus menjadi sukacita di surga karena Allah Bapa "bergembira".  Sebab Rencana-Nya terkerjakan di dalam Yesus. Bukan tanpa perngorbanan Yesus bisa memilih untuk masuk pada "dunia real manusia", Ia harus mengosongkan diri dan hidup menghamba.

Juruselamat yang dinanti tak seperti yang diimpikan.  Mereka yang menantikan nubuat itu bersukacita karena bagi mereka kehadiran dan kelahiran Yesus menjadi akhir kesusahan hidup mereka dari bangsa Romawi.  Yesus yang diharapkan adalah Yesus yang mampu mengubah keadaan politik dan kehidupan menjadi lebih baik.  Namun apa dikata, ternyata Ia lahir sebagai seorang yang hina, lahir dikandang domba dan menikmati kesusahan hidup manusia pada umumnya.  Tak ada yang terlalu yakin bahwa memang Dialah utusan Allah itu.  Sehingga tidak heran, justru mereka yang tahu tentang nubuat itulah yang berinisiatif untuk menolak dan membunuh Yesus.

Yesus lahir ke dalam dunia ini bukan untuk mengubah keadaan politik.  Bukan untuk mengubah budaya dan bukan mengubah kehidupan keagamaan manusia tetapi Dia datang untuk mengubah hati manusia dan menyelamatkan mereka serta untuk memuliakan nama Bapa di surga.  Bukankah terkadang kita terlalu sibuk untuk mengubah sesuatu yang ada di dalam dunia tanpa mengarahkan diri untuk mengubah pribadi manusia dan melakukannya untuk kemuliaan Bapa. Natal seharusnya menjadi momentum bagi kita untuk menyentuh hati manusia yang berdosa dengan kasih-Nya dan melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Bapa.  Juruselamat itu telah lahir, dan Ia telah mengerjakan tugas-Nya.  Namun kita sebagai manusia yang telah ditebus-Nya, apakah tinggal diam dan menikmati dunia ini dengan segala kelimpahannya atau kita rela dipakai-Nya menjadi alat ditangan-Nya. Kiranya Natal menjadi momen yang mengubah hidup kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Kepenuhan Hidup dalam Kristus

Kata kunci yang sangat penting bagi seorang Kristen adalah apakah ia telah penuh hidup dalam Kristus.  Penuh berarti mengalami secara pribadi, secara total dan berjumpa dengan-Nya secara utuh.  Menjadi Kristen tentu tidak sama dengan beragama Kristen, orang beragama Kristen belum tentu mengalami Tuhan dan berjumpa dengan-Nya secara Pribadi tetapi menjadi Kristen dalam arti sesungguhnya harusnya menghantarkan seseorang untuk tahu persis apa yang dimaksud dengan Kristen sejati.  Dan Paulus dalam Kitab Kolose 2:6-7 dengan tegas mengatakan bahwa sebagai seorang pengikut Kristus maka kamu harusnya telah menerima Kristus Yesus Tuhan kita. Penerimaan itu mendatangkan aspek-aspek yang sangat penting yaitu, bahwa seseorang itu menaruh hidupnya untuk tetap di dalam Dia.  Kata tetap artinya tidak bergeser, tidak berubah dan tidak pernah menyerah. Ketetapan yang kuat dan keputusan yang bulat tentunya karena pertolongan Roh Kuduslah yang memampukan untuk seseorang tetap di dala...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...