Langsung ke konten utama

Memahami Kemuliaan Kristus (Seri Eksposisi Kitab Efesus)

 Efesus 1:15-23

 Di dalam ayat 1-14, kita telah menemukan penjelaskan Paulus tentang betapa kayanya kehidupan orang yang percaya kepada-Nya, sebab mereka telah menerima berkat rohani dari Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.  Berkat tersebut telah dimeteraikan sebagai jaminan bahwa mereka adalah milik kepunyaan Allah. Melalui berkat tersebut mereka bisa menikmati sukacita sebagai orang-orang pilihan, menikmati persekutuan dengan Kristus sekaligus persekutuan dengan orang percaya lainnya dan menikmati perlengkapan senjata rohani yang memampukan mereka untuk melawan segala bentuk kuasa si jahat. 

Pada bagian ini Paulus memuji iman dan kasih orang-orang Kristen di Efesus, namun ia merasa perlu mendoakan mereka agar Allah memberi kepada mereka kemampuan untuk menangkap, merasakan, memahami dan mempraktek berkat rohani yang sudah mereka terima dalam kehidupan sehari-hari.  Landasan permohonan itu adalah agar mereka mendapat Roh hikmat dan wahyu dari Bapa yang mulia itu.  Pertama, dalam hal ini hikmat atau bijaksana memang sangat diperlukan oleh orang percaya. Menjadi orang Kristen adalah menjadi orang Kristen sebagaimana dikatakan oleh Roma 12:1-2, diperbaharui akal-budinya. Konsep mind (pikirannya) harus diperbaharui, dibentuk, diajar, kembali kepada Tuhan, dan meminta kepada Tuhan Roh bijaksana. Sama seperti Salomo minta bijaksana kepada Tuhan. Tuhan sangat menghargai permintaan ini. Standar bijaksana ini bukan dunia tetapi wahyu dari Tuhan Allah. Melalui hikmatnya seseorang mampu membedakan mana kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Kedua, wahyu atau kebenaran firman Tuhan menjadi sesuatu hal yang sangat utama bagi orang percaya.  Itulah sebabnya Alkitab diberikan kepada kita agar kita mengetahui kebenaran itu.  Di dalam wahyu umum semua orang dimungkinkan untuk mengenal dan mengetahui bahwa Allah adalah pencipta dan penguasa alam semesta.  Namun di dalam wahyu khusus setiap orang percaya dimungkinkan untuk memahami dan merasakan kemuliaan dan kasih Kristus yang telah mereka terima melalui karya-Nya di kayu salib.  Ketiga, pengertian datang ke hati orang percaya (1:18).  Sebetulnya ketidaksanggupan seseorang untuk melihat dan memahami hal-hal yang rohani seringkali dihambat karena persoalan hatinya.  Itu sebab mata hatinya perlu dibukakan oleh Roh Kudus agar mata hati menjadi terang sehingga mampu mengerti pengharapan yang terdapat di dalam Kristus.

Dalam doanya, ada beberapa bagian yang dipaparkan oleh Paulus sebagai harapannya bagi orang-orang Kudus di Efesus.  Pertama, agar mereka mengenal Dia dengan benar (ay.17).  Pengenalan akan Allah yang benar memang harus menjadi perhatian utama bagi setiap orang percaya. Sebab tak sedikit orang memahami Allah dengan pemahaman yang salah dan keliru. Perjumpaan dengan Allah dalam pribadi Yesus Kristus menjadi sumber pengenalaan akan Dia yang seutuhnya. Alkitab mengisahkan bahwa kita dapat Mengenal Dia sebagai Pencipta, Pemelihara, Penguasa, Juruselamat, dan Hakim. Allah memberikan kemungkinan bagi kita untuk mengenal-Nya sebatas dan sejauh mana Ia ingin dikenal.  Kedua, agar mereka mengerti pengharapan dari panggilan-Nya (ay.18a).  Panggilan yang kita miliki di dalam Yesus Kristus mengandung pengharapan yang kaya dengan kemuliaan-Nya sebab di dalamnya tersimpan kekuatan kuasa-Nya. Segala sesuatu telah diletakkan di bawah kaki-Nya sehingga Jemaat yang adalah tubuh-Nya mengalami kepenuhan-Nya secara penuh dan utuh. Itu sebab Ia berdaulat atas semua dan segala sesuatu yang ada. Di dalam panggilan-Nya itu kita dapat mengenal kuasa Allah yang bagi kita yang percaya. Karena kuasa Allah di dalam Kristus kita di selamatkan dan mendapat bagian dalam pekerjaan-Nya dan tempat di dalam Kerajaan Allah.  Paulus ingin mengajak semua orang percaya untuk mengetahui panggilan kita seutuhnya.  Dan panggilan itu terletak di dalam kuasa kasih Allah yang dinyatakan di dalam pelayanan Yesus Kristus dan ketaatan-Nya sehingga Ia rela memilih jalan salib dan dibangkitkan pada hari yang ketiga dari antara orang mati, naik ke surga duduk disebelah kanan Allah Bapa.  Suatu saat cepat atau lambat Ia akan datang kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.  Kedatangan-Nya menjadi pengharapan bagi orang yang percaya karena bagi mereka pengharapan itu tidak mengecewakan karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus  yang telah dikaruniakan kepada kita (Roma 5:5).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Murid yang Radikal

Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23 Perjalanan mengikut Yesus adalah perjalanan sepenuh hati, pikiran dan kekuatan hidup.  Sekali mengikut-Nya berarti siap berjalan dalam hidup-Nya. Diri menjadi tak terlalu penting tetapi Yesus yang diikuti menjadi keinginan dan pembakar semangat hidup yang ditapaki.  Memang Yesus juga secara ketat dalam hal pemilihan dan pernyataan bahwa barang siapa yang mau mengikut-Nya harus berani mengabaikan diri dan mengutamakan Tuhan.  Sehingga ada yang menawarkan diri mendapat tolakkan dari-Nya sebab mengikut Yesus bukan berbicara tentang aku mendapat apa tetapi berbicara tentang aku memberi apa? Menjadi menarik saat kita tahu bahwa menjadi pengikut Yesus bukan sekedar banyak orang tetapi berbicara tentang kualitas hidup seseorang.  Artinya hidup tanpa kompromi dengan keinginan-keinginan yang selalu menjadi iming-iming ...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...