Langsung ke konten utama

Menaruh Harapan Pada Kristus

“Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.  supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.” Efesus 1:11-12

Paulus memberikan ulasan tentang pentingnya kemurahan Allah bagi setiap orang yang percaya.  Kemurahan Allah membawa perubahan di dalam hidup seseorang,  yang tadinya  ia berada di luar Kristus, mengerjakan hukum dosa kini posisinya telah berada “di dalam Kristus” mengerjakan kehendak Allah.  Di dalam Kristus seseorang menjadi ciptaan baru, yang lama telah berlalu sesungguhnya yang baru telah datang.  Yang dulunya self oriented kini menjadi God oriented.  Jadi jelas sekali adanya perubahan hidup yang dinampakkan.  Bukan hanya sekedar menaruh diri di dalam Kristus, tetapi secara terus menerus membangun diri di dalam Dia agar iman semakin teguh, bertumbuh dan menghasilkan buah. 

Paulus juga menjelaskan bahwa di dalam Dia, mereka mendapatkan bagian yang dijanjikan itu.  Janji yang tak mungkin dikerjakan oleh tangan manusia atau usaha sendiri tetapi yang hanya dapat dikerjakan oleh Allah Bapa.  Janji itu, terpenuhi dengan sempurna dalam keputusan-Nya yang kekal di dalam Yesus Kristus.  Tak ada orang yang bisa membantah dan menggugatnya atau meniadakannya karena janji itu pasti terlaksana di dalam hidup orang percaya.  Di dalam Kristus, apa yang dijanjikan oleh Allah tentang keselamatan tergenapi secara sempurna.  Itu sebab kita seharusnya selalu menaruh harapan kepada-Nya secara penuh.  Disetiap situasi dan kondisi hidup, menghadapi goncangan yang datang silih berganti seharusnya tidak mengoyahkan kita dari pengharapan kepada Kristus.  Namun sebaliknya, membuat kita teguh berdiri di dalam iman yang kuat kepada-Nya.  Karena kita tahu bahwa di dalam segala situasi hidup, sebetulnya Allah tidak pernah membiarkan kita berjalan sendiri – Ia ada di sana.  Sebab Ia turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. 

Hasilnya, kita bukan hanya menjadi pribadi yang berada di dalam Kristus namun lebih daripada itu kita hidup menampakkan Kristus dalam kehidupan kita.  Sehingga sebagai orang yang berada di dalam-Nya, kita menjadi puji-pujian bagi hormat nama-Nya.  Inilah kekristenan yang sejati, hidup mempermuliakan Dia melalui kehidupan.  Dan hal itu menjadi panggilan hidup yang tak pernah berhenti.   Sejak kita mengenal Dia  kemuliaan Allah harus menjadi ambisi satu-satunya yang harus kita kerjakan.  Untuk itu mari kita secara serius berada di dalam Dia, menaruh harapan pada-Nya dan memusatkan diri pada kemuliaan Allah di dalam segala ruang gerak kehidupan,  karena Allahlah yang menjadi penggerak tujuan hidup kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Murid yang Radikal

Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23 Perjalanan mengikut Yesus adalah perjalanan sepenuh hati, pikiran dan kekuatan hidup.  Sekali mengikut-Nya berarti siap berjalan dalam hidup-Nya. Diri menjadi tak terlalu penting tetapi Yesus yang diikuti menjadi keinginan dan pembakar semangat hidup yang ditapaki.  Memang Yesus juga secara ketat dalam hal pemilihan dan pernyataan bahwa barang siapa yang mau mengikut-Nya harus berani mengabaikan diri dan mengutamakan Tuhan.  Sehingga ada yang menawarkan diri mendapat tolakkan dari-Nya sebab mengikut Yesus bukan berbicara tentang aku mendapat apa tetapi berbicara tentang aku memberi apa? Menjadi menarik saat kita tahu bahwa menjadi pengikut Yesus bukan sekedar banyak orang tetapi berbicara tentang kualitas hidup seseorang.  Artinya hidup tanpa kompromi dengan keinginan-keinginan yang selalu menjadi iming-iming ...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...