Langsung ke konten utama

Kasih Karunia-Nya Melimpah-Limpah


“… dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempatbersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkankepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengankebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.” Efesus 2:6-7

Kisah tentang Allah dan perbuatan tangan-Nya mewarnai seluruh perjalanan kehidupan manusia. Tindakan-Nya yang aktif menjumpai dan menyelamatkan manusia dengan kasih-Nya merupakan hal yang sangat istimewa.  Manusia yang dulunya mati karena dosa, kini hidup karena kasih karunia-Nya.  Melalui penebusan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus manusia beroleh kemenangan dari kuasa maut sebab di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga.  Secara tegas dan jelas diberitahukan bahwa ada suatu perpindahan yang sangat indah, yang dulunya di dalam kuasa maut, kini berada bersama-Nya di sorga kekal. Alkitab memberitahukan bahwa sorga merupakan tempat yang diberikan oleh Allah kepada manusia yang diselamatkan-Nya. Di dalam sorga kekal itu, manusia tebusan-Nya dipersekutukan dengan Kristus.  Paulus memandang kebangkitan dan kemuliaan sorgawi orang Kristen sebagai suatu realitas yang sudah terwujud, namun ada hal yang lain yang ingin disingkapkan oleh Paulus yakni tentang sebuah realitas di masa depan bahwa sebagai orang tebusannya, kita secara penuh ikut mengalami kemenangan-Nya. Dan pada dasarnya kita “sudah ada” di surga, di mana Dia memang berada.

Allah memilih kita karena Ia memandang kepada Kristus sebagai perwakilan dari manusia yang tidak berdosa.  Karena Kristuslah Allah membuka tangan-Nya dan menyediakan tempat bagi kita di sorga.  Jadi, bila manusia bisa menerima keselamatan dan sorga itu bukan karena jasanya namun karena kasih karunia Allah yang melimpah-limpah dan karena pekerjaan Kristus. Apa yang Yesus kerjakan atas keselamatan kita telah final, kita tidak dapat menambahkan apa-apa lagi pada pekerjaan itu (Ibr 10:1-14). Sebab pada waktu Yesus mati, tirai Bait Allah terbelah dua dari atas ke bawah, hal ini menandakan bahwa jalan kepada Allah sudah terbuka. Tidak lagi diperlukan korban-korban persembahan.  Satu-satunya korban yang sempurna, yaitu Anak Domba Allah. Ia telah menyelesaikannya dengan sempurna. Apa yang perlu kita lakukan, tentu tidak ada lagi. Namun sebagai pribadi-pribadi yang telah diselamatkan tentu kita perlu menyambut keselamatan itu dengan bertindak aktif, yaitu dengan “mengerjakan” keselamatan yang telah kita peroleh. Kita hidup sesuai dengan maksud dari penyelamatan itu, hidup benar dan menjadi terang bagi dunia.  Kita menunjukan buah sesuai dengan pertobatan dan keselamatan yang telah diperoleh. 

Sisi lain yang tidak kalah pentingnya adalah kekayaan kasih karunia Allah ditunjukkan dengan berlimpah-limpah dengan tidak menahan kebaikan-Nya kepada orang-orang yang diperkanan-Nya.  Tentu harus kita pahami bahwa Allah melakukannya bukan karena Dia mengasihi dengan kasih yang murahan atau kasih yang sembarangan. Namun dengan kasih yang besar dan dengan penuh pengorbanan serta rasa sakit yang dalam.  Ini tentu membutuhan tindakan yang total dan penuh dari seseorang yang mengasihi.  Ia bukan hanya menunjukkan kasih kepada seseorang yang perlu dikasihi tetapi dalam hal ini Ia telah menunjukkan kasih-Nya kepada mereka yang tidak sepatutnya menerima kasih itu karena manusia telah melukai hati-Nya. Sebetulnya konsekuensi logis adalah manusia berada di bawah murka-Nya dan binasa. Itu sebab, bila Ia datang dengan pengorbanan yang total dan menyerahkan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan ini adalah merupakan sisi kekayaan kemurahan Allah yang dengan sengaja Ia berikan sesuai dengan kerelaan-Nya yang berlimpah-limpah.  Bagian ini membawa kita melihat kepada apa yang disampaikan oleh Yesus bahwa, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan (Yoh 10:10).” Yesus datang bukan hanya agar manusia mengalami hidup tetapi Ia ingin manusia terlepas dari genggaman maut dan mempunyai hidup dalam kelimpahan kasih-Nya. Hanya melalui kasih Yesus jalan kita menuju kehidupan yang sejati terbuka.  Manusia bisa terlepas dari kuasa maut dan membangun hubungan yang akrab dengan Allah.  Kiranya hati kita penuh syukur dan memuliakan Dia di setiap langkah yang kita jalani.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Kepenuhan Hidup dalam Kristus

Kata kunci yang sangat penting bagi seorang Kristen adalah apakah ia telah penuh hidup dalam Kristus.  Penuh berarti mengalami secara pribadi, secara total dan berjumpa dengan-Nya secara utuh.  Menjadi Kristen tentu tidak sama dengan beragama Kristen, orang beragama Kristen belum tentu mengalami Tuhan dan berjumpa dengan-Nya secara Pribadi tetapi menjadi Kristen dalam arti sesungguhnya harusnya menghantarkan seseorang untuk tahu persis apa yang dimaksud dengan Kristen sejati.  Dan Paulus dalam Kitab Kolose 2:6-7 dengan tegas mengatakan bahwa sebagai seorang pengikut Kristus maka kamu harusnya telah menerima Kristus Yesus Tuhan kita. Penerimaan itu mendatangkan aspek-aspek yang sangat penting yaitu, bahwa seseorang itu menaruh hidupnya untuk tetap di dalam Dia.  Kata tetap artinya tidak bergeser, tidak berubah dan tidak pernah menyerah. Ketetapan yang kuat dan keputusan yang bulat tentunya karena pertolongan Roh Kuduslah yang memampukan untuk seseorang tetap di dala...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...