Langsung ke konten utama

Nada-nada Kehidupan


Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Yakobus 4:13-15




Apa itu hidup? Maka banyak hal yang bisa menggambarkan tentang hidup itu sendiri.  Di dalam hidup kita merancang sesuatu, didalam hidup kita mengusahakan sesuatu, di dalam hidup kita memperkirakan sesuatu dan di dalam hidup kita berharap memperjuangkan dan mengharapkan keuntungan dan lain sebagainya.  Tentu tak ada yang masalah.  Nada-nada kehidupan memang harus berjalan.  Mulai seseorang lahir, dia belajar memulai melagukan nada kehidupan, menangis, tertawa, sedih, gembira. Namun nada itu tak berhenti ia terus belajar, sampai tahap dewasa ia mulai bekerja, berkeluarga, dan berencana ini dan itu dan akhirnya berada pada kejayaannya.  Kepuasan tentu menjadi ambisi dan angan.  Tak ada orang yang ingin menjalani hidup dengan kekurangan.  Kegairahan hidup membawa seseorang untuk ingin mencapai puncak setinggi-tingginya.  Namun pertanyaan yang tidak mudah dijawab, siapakah yang tahu kehidupanmu dihari esok?  tak ada manusiapun yang tahu kecuali Tuhanmu.  Itu sebab semua nada hidup memang perlu dijalani dengan pasti dan keinginan yang tinggi namun awas jangan abaikan Tuhan biar setiap perjalanan menjadi berarti.  Dibalik kemampuan manusia merancang dan seakurat apapun perencanaannya ternyata tangan sang kuasa sangat diperlukan. Banyak orang merasa mampu menjalani hidup dengan kekuatan diri.  Namun firman Tuhan berkata bahwa hidup manusia seumpama uap yang hadir hanya sekejap, sebentar kelihatan kemudian lenyap.  Akhirnya orang berkata kok terlalu cepat waktu berlalu.  Kok terlalu cepat dia pergi.  Kok terlalu cepat aku sudah tua, dan kok terlalu cepat semuanya berakhir.  

Bukan masalah cepat atau lambat hidup itu tetapi masalahnya sudahkah kita berada pada tujuan yang tepat. Tujuan yang tepat harus menjadi hal yang serius kita kerjakan.  Jangan sampai kehadiran kita di dalam dunia hanya sebatar musafir yang numpang lewat.  Atau seperti pedagang yang tidak tahu arah tujuannya, yang penting dirinya sehat, kudanya kuat dan rumput untuk kuda banyak.  Bila itu yang terjadi maka semakin jauh anda berjalan maka semakin jauh juga anda akan tersesat.  Ada juga yang memahami perjalanan hidup seperti orang yang menaiki kapal pesiar yang tidak memiliki arah dan tujuannya yang telah. Mereka menikmati perjalanan dan menghabiskan waktu berbulan-bulan hanya untuk menikmati keberadaaan dalam kapal pesiar.  Tak ada tujuannya, akhirnya mereka hanya mengelilingi pulau-pulau dan menikmati kesenangan belaka.  Hidup itu terlalu serius, kita hidup bukan untuk menghabiskan waktu di dunia.  Dan juga bukan untuk bersenang-senang belaka.  Kita hidup memiliki tujuan yang sangat agung, yaitu memuliakan Bapa sang pencipta kita.  Ia layak menerima nada yang agung dari tiap-tiap orang yang dikasihinya.

Bagaimana kita bermakna? Ya, tentu saat kita menjalani hidup menurut takaran yang semestinya.  Hidup kita tidak hanya sekedar memuliakan Tuhan, namun sejatinya harus bisa menjadi berkat dan berdampak bagi sesama.  Mereka perlu dan butuh teladan yang baik, bagaimana seharusnya menjalani hidup.  Mereka butuh pencerahan dan melihat kehidupan yang benar.  Tak sekeder dijalani namun memiliki arti yang penuh. Kita dapat menemukan teladannya dari Rasul Paulus, ia dengan penuh semangat menjalani hidup meski dalam aniaya dan derita namun baginya hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.  Dengan melekatkan diri pada makna hidup seseorang mengalami kepuasan sejati dalam menjalani hidup ini.  bahkan bagi mereka kematian pun bukan sesuatu hal yang paling menakutkan karena di dalamnya tersimpan keuntungan yang abadi.  Akhirnya tahulah kita bahwa nada hidup yang benar, membawa seseorang pada sesuatu yang agung, sehingga yang mereka pikirkan bukanlah perkara sementara di dunia ini namun perkara kekal, yang suci dan abadi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Murid yang Radikal

Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23 Perjalanan mengikut Yesus adalah perjalanan sepenuh hati, pikiran dan kekuatan hidup.  Sekali mengikut-Nya berarti siap berjalan dalam hidup-Nya. Diri menjadi tak terlalu penting tetapi Yesus yang diikuti menjadi keinginan dan pembakar semangat hidup yang ditapaki.  Memang Yesus juga secara ketat dalam hal pemilihan dan pernyataan bahwa barang siapa yang mau mengikut-Nya harus berani mengabaikan diri dan mengutamakan Tuhan.  Sehingga ada yang menawarkan diri mendapat tolakkan dari-Nya sebab mengikut Yesus bukan berbicara tentang aku mendapat apa tetapi berbicara tentang aku memberi apa? Menjadi menarik saat kita tahu bahwa menjadi pengikut Yesus bukan sekedar banyak orang tetapi berbicara tentang kualitas hidup seseorang.  Artinya hidup tanpa kompromi dengan keinginan-keinginan yang selalu menjadi iming-iming ...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...