Langsung ke konten utama

Satu Nama Mengandung Dua Makna


Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN. 2 Samuel 12:24-25


Setiap orang harus menanggung konsekuensi logis dari semua perbuatannya. Secara alami apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Dosa yang diperbuat oleh Daud membawanya harus berhadapan langsung dengan tangan Tuhan. Tuhan tidak hanya memberi teguran yang keras kepada melalui nabi Natan tetapi Ia bertindak keras pada Daud, sehingga anak yang dilahirkan Batsyeba itu mati, dan Tuhan tidak menghiraukan permohonan Daud pada saat itu. Dalam duka dan kesedihan yang dalam yang dialami Batsyeba, Daud menghibur hatinya dan ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini. Salomo dalam bahasa Ibrani artinya "Damai." Kehadiran anak ini diharapkan untuk dapat mendamaikan hati Batsyeba dan hatinya. Ternyata selama ini ada banyak hal yang menggelisahkan hati Daud. Kesenangannya mengambil Batsyeba dari tangan Usia dengan cara yang tidak terpuji membawanya kepada ketidakdamaian. Kematian anak sebagai wujud penghukuman Tuhan pun mendatangkan ketidakdamaian. Ditambah dengan doanya yang tidak dijawab oleh Tuhan dan kesedihan hatinya, membuat mereka tidak mengalami damai.

Karena ketidakdamaian itu, maka Daud merasa kehadiran Salomo dalam hubungannya dengan Batsyeba akan menjadi sumber yang mendatangkan kedamaian. Namun damai yang sejati bukan hadir karena cara manusia tetapi damai sejati datang karena perbuatan tangan Allah yang penuh kasih. Dibalik damai yang diharapkan oleh Daud, ternyata Allah menginginkan kasih, sehingga menyuruh menamakan anak itu Yedija, yang dikasihi Allah. Pertanyaannya adalah siapakah yang dikasihi oleh Allah? Yang dikasihi oleh Allah adalah manusia yang berdosa dan mau kembali kepada sang kuasa dengan kerendahan hati. Hadirnya Salomo tidak hanya mendatangkan damai seperti yang diharapkan tetapi membawa Daud tahu tentang kasih Allah yang sempurna. Allah memang marah terhadap dosa namun Allah penuh kasih dan peyayang. Allah tidak main-main dan tidak boleh dipermainkan. Allah serius dalam tindakannya, dosa adalah kekejian dimatanya. Namun yang menjadi pelajaran yang sangat berharga adalah meski manusia berharap kedamaian saja namun Allah tidak hanya memberikan damai, namun ia memberikan kasih. Damai tanpa kasih adalah damai yang semu. Tetapi bila kasih hadir di sana maka ada kedamian yang sejati. Satu nama mengubah makna yang luar biasa sehingga tahulah kita bahwa kebaikan Allah secara aktif bekerja di setiap ruang-ruang kehidupan kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Murid yang Radikal

Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23 Perjalanan mengikut Yesus adalah perjalanan sepenuh hati, pikiran dan kekuatan hidup.  Sekali mengikut-Nya berarti siap berjalan dalam hidup-Nya. Diri menjadi tak terlalu penting tetapi Yesus yang diikuti menjadi keinginan dan pembakar semangat hidup yang ditapaki.  Memang Yesus juga secara ketat dalam hal pemilihan dan pernyataan bahwa barang siapa yang mau mengikut-Nya harus berani mengabaikan diri dan mengutamakan Tuhan.  Sehingga ada yang menawarkan diri mendapat tolakkan dari-Nya sebab mengikut Yesus bukan berbicara tentang aku mendapat apa tetapi berbicara tentang aku memberi apa? Menjadi menarik saat kita tahu bahwa menjadi pengikut Yesus bukan sekedar banyak orang tetapi berbicara tentang kualitas hidup seseorang.  Artinya hidup tanpa kompromi dengan keinginan-keinginan yang selalu menjadi iming-iming ...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...