Langsung ke konten utama

Natal bukan untuk Semua Orang

Kita terus belajar tentang arti Natal dan dalam era modern kita disuguhkan tentang berita natal seakan-akan diperuntukan bagi semua orang sehingga diberbagai tempat kita bisa melihat orang-orang menghiasi kantor, toko-toko, mal, supermarket dan, rumah, bahkan halaman rumah mereka dengan hiasan natal.  Bisa jadi pertanda bahwa mereka ikut bersukacita karena hari Natal itu tiba dan mereka ikut merayakan suasananya. Tetapi Alkitab dengan tegas memberikan tentang defenisi Natal yang sesungguhnya hanya bagi orang yang berkenan kepada-Nya (Lukas 2:14).  Terus terang saja tidak semua orang bisa memahami defenisi natal tersebut karena bagi kita natal harus dimiliki semua orang dan semua orang harus bergembira karenanya.  Namun bila kita kembali ke dalam Alkitab maka kenyataan pahit yang kita lihat tenyata Allah hanya menghadirkan sukacita Natal untuk para gembala, para majus, Simeon yang telah lama menanti kehadiran Kristus yang dijanjikan, dan Maria serta Yusuf yang rela dipakai menjadi alat-Nya.  Kalau begitu haruskah kita mengemas Natal seakan-akan menjadi kado istimewa bagi semua orang? Haruskah kita mendonwgrade pesan dan arti natal sesungguhnya.  Saya yakin gereja akan sepi karena pesan itu.  Sebab pesan demikian tidak sesuai dengan fenomena pasar.  Pasar telah membawa kita untuk memberikan kesenangan pada konsumen dengan lebel promo sebanyak-banyaknya.  Kalau bisa gereja menyesuaikan diri dengan promo-promo itu agar laris manis dan banyak peminatnya.  Kalau itu yang terjadi, saya rasa sebetulnya kita telah membuka celah untuk menyampaikan suatu berita yang tidak sejalan dengan firman Tuhan. Kalau karena pesan itu natal tak disukai tak jadi masalah, karena memang sejak dahulu dan bahkan pada malam Ia dilahirkan, Kristus telah ditolak oleh pemilik penginapan.

Natal bukan untuk semua orang namun hanya bagi mereka yang berkenan kepada-Nya.  Yang tidak berkenan tidak mengapa karena memang natal bukan untuk mereka.  Hanya sesimple itu.  Kita melihat betapa elegannua berita natal, bagi mereka yang berkenan kepada-Nya maka berita natal itu menjadi berita sukacita sehingga para gembala, para majus dan Simeon mengalami suatu bahagia yang tak terkira.  Sementara Herodes marah karena lahirnya sang raja bisa menjadi ancaman bagi kekuasaannya.  Bagi mereka yang berkenan kepada-Nya, mereka tahu bahwa lahirnya sang bayi itu bukan kelahiran bayi yang biasa, yang sama dengan kelahiran dari anak perempuan pada umurnya namun kelahiran aitu adalah kelahiran yang istimewa sekaligus penuh makna.  Dalam bahagia itu mereka menundukan diri, mereka menyembah Dia dan mempersembahkan emas, kemenyan dan mur kepada-Nya. Maka dari itu berita natal bukan suatu berita yang membuat kita menepuh dada, mendulang keuntungan dan mencari penghargaan.  Namun bagaimana kita mempersembahkan diri, hidup, talenta, materi dan kebanggaan kita kepada-Nya.  Oleh karena itu, yang membuat kita berbahagia di hari natal adalah bukan karena kita mendapatkan banyak banyak hadiah, sukses menjadi panitia natal, mendapat kesempatan untuk menyampaikan khotbah di sana sini, namun bahagia natal adalah ketika kita betul-betul telah berjumpa dengan sang Natal. Dan ketika kita berjumpa dengan-Nya kita diperkenan-Nya.  Tidak semua orang yang menyebut Tuhan,...Tuhan...Tuhan yang diselamatkan tetapi mereka yang melakukan kehendak-Nya.  bagaimana kita tahu orang itu diperkenan-Nya? sangat sederhana, Alkitab berkata pohon dikenal dari buahnya. Karena itu biarlah kita terus meghidupi hari-hari kita dengan kisah natal yang penuh makna.  Dan akhirnya kita bukan hanya bercerita tentang bahagia natal itu tetapi kita sendiri memang mengalaminya. Selamat Natal, Tuhan memberkati.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Murid yang Radikal

Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23 Perjalanan mengikut Yesus adalah perjalanan sepenuh hati, pikiran dan kekuatan hidup.  Sekali mengikut-Nya berarti siap berjalan dalam hidup-Nya. Diri menjadi tak terlalu penting tetapi Yesus yang diikuti menjadi keinginan dan pembakar semangat hidup yang ditapaki.  Memang Yesus juga secara ketat dalam hal pemilihan dan pernyataan bahwa barang siapa yang mau mengikut-Nya harus berani mengabaikan diri dan mengutamakan Tuhan.  Sehingga ada yang menawarkan diri mendapat tolakkan dari-Nya sebab mengikut Yesus bukan berbicara tentang aku mendapat apa tetapi berbicara tentang aku memberi apa? Menjadi menarik saat kita tahu bahwa menjadi pengikut Yesus bukan sekedar banyak orang tetapi berbicara tentang kualitas hidup seseorang.  Artinya hidup tanpa kompromi dengan keinginan-keinginan yang selalu menjadi iming-iming ...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...