
Biarlah kiranya tiap-tiap kita memiliki hati seperti orang Kristen perdana. Cara hidup bahagia adalah memiliki untuk berbagi. Milik Tuhan layak dinikmati sesama dan dikembalikan untuk pekerjaan Tuhan. Apa sebetulnya bahagia itu? Yaitu ketika kita memiliki kemudian membagikan kepada orang lain yang perlu. Melihat orang lain bahagia tentu menjadi sukacita kita bersama. Kalau kita punya, maka kita ingin orang lain merasakan bahagia dengan apa yang kita punya. Tak selalu bernilai materi namun bisa berupa karunia dan talenta yang kita bisa bagi. Tak selalu uang atau makanan namun perhatian dan kehidupan benar yang bisa menjadi berkat. Ibarat air ketika ia berhenti mengalir maka tidak ada manfaat bagi orang lain meski kita sendiri yang bahagia namun sebetulnya kita belum bisa menemukan makna bahagia yang sebenarnya sebelum kita belajar keluar dari diri kita. Bahagia yang sesungguhnya adalah saat bahagia itu bisa dirasa oleh sesama dan untuk kemuliaan nama Tuhan. Jadi tahulah kita kenapa janda miskin rela memberi dari kekurangannya karena dia sudah menemukan makna bahagia yang sesugguhnya. Karena itu, mulailah membagiakan anak, istri dan suami. Karyawan, atasan dan semua orang yang terdekat dengan kita. Selamat menjalani kehidupan bahagia di tiap-tiap hari hidup kita untuk hormat nama-Nya.
Komentar
Posting Komentar