Langsung ke konten utama

✽̈- Bagaikan Kain Kotor -✽̈



Terlihat baik, belum tentu baik. Terlihat suci, belum tentu suci. Karena itu, tidak ada manusia yang perlu dipuji-puji dan dipuja-puja.

Jauh tercium harum, dekat tercium busuk. Kalau cuma bau harum saja yang tercium olehmu saat ini, mungkin engkau belum cukup dekat dengannya sampai busuk-busuknya bisa tercium.

Kuasa dosa sudah merasuk terlalu dalam. Baik pikiran,  perkataan, dan perbuatan manusia, tidak ada lagi yang terbebas dari dosa. Karena itu, tidak ada manusia yang pantas dipercaya 100%. "Belum" bukan berarti "tidak akan".

Yesus pernah mengajukan tantangan di depan khalayak ramai, "Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?"[1]

Sudah hampir dua ribu tahun berlalu, belum ada satu orang pun yang bisa menemukan dosa-Nya. Allah tidak bisa berbuat dosa; tidak bisa berdusta. Tidak ada manusia, sesuci apapun, yang berani menanyakan hal serupa, karena bukti dosa-dosanya pasti tercecer di mana-mana.

Yesus berani bertanya seperti itu karena Ia adalah Allah, tapi juga manusia; manusia, tapi juga Allah. Satu pribadi, tapi dua natur. 100% manusia, 100% Allah.
 
Sebaliknya, Alkitab dengan tegas menyatakan hati SETIAP manusia begitu jahat dan licik. “Betapa liciknya hati, lebih licik dari segala sesuatu, hatinya sudah membatu. Siapakah yang dapat mengetahuinya?” tanya Yeremia.[2]

Karena itu, orang Kristen diminta menjaga hatinya baik-baik. Proses memurnikan hati harus dilakukan sungguh-sungguh dan terus-menerus. John Owen menyatakan: di dalam hati setiap manusia hidup si "pengkhianat", yang setiap saat bersedia menjual hidupmu kepada iblis.

Si "pengkhianat" ibarat virus flu di dalam tubuhmu. Bahwa engkau sekarang tidak bindeng dan ingusan, tidak berarti ia tidak ada.
Ia cuma sedang tiarap, menunggu kondisimu lemah untuk beraksi. Jika hatimu sendiri saja tidak pantas dipercaya, harus dijaga dengan penuh kewaspadaan, lantas kenapa engkau berpikir hati orang lain boleh dipercaya?

Yesus yang bisa engkau percayai 100%, malah engkau ragukan perkataan-Nya. Yesus yang harus engkau taati 100%, malah engkau abaikan perintahNya.

"Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?" tanya Yesus.[3]

Penulis,

Yonghan

[1] Yoh 8:46a
[2] Yer 17:9                                                                    
[3] Yoh 8:46b

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Murid yang Radikal

Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23 Perjalanan mengikut Yesus adalah perjalanan sepenuh hati, pikiran dan kekuatan hidup.  Sekali mengikut-Nya berarti siap berjalan dalam hidup-Nya. Diri menjadi tak terlalu penting tetapi Yesus yang diikuti menjadi keinginan dan pembakar semangat hidup yang ditapaki.  Memang Yesus juga secara ketat dalam hal pemilihan dan pernyataan bahwa barang siapa yang mau mengikut-Nya harus berani mengabaikan diri dan mengutamakan Tuhan.  Sehingga ada yang menawarkan diri mendapat tolakkan dari-Nya sebab mengikut Yesus bukan berbicara tentang aku mendapat apa tetapi berbicara tentang aku memberi apa? Menjadi menarik saat kita tahu bahwa menjadi pengikut Yesus bukan sekedar banyak orang tetapi berbicara tentang kualitas hidup seseorang.  Artinya hidup tanpa kompromi dengan keinginan-keinginan yang selalu menjadi iming-iming ...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...