Langsung ke konten utama

Kehadiran yang membawa kegirangan

Kedatangan Raja Arab ke Indonesia menjadi sorotan media.  Mulai dari keluar dari pesawat, menuruni tangga dan menyalami kepala negara serta stafnya.  Tak kalah menariknya saat Gubernur DKI Jakarta ikut serta di dalamnya meskipun sekedar salaman saja, tuturnya.  Kehadirannya memang mempesona dan disambut dengan gembira.  Bandar udara di siapkan baginya, Soetta - Halim perdana kusuma.  Menurut liputan media, kedatangannya membawa 1.500 delegasi dan ratusan pejabat negara menyambutnya.  Ini menjadi momentum yang sangat penting sebagai kunjungan balasan dan berharap saling menguntungkan kedua negera, ucap kepala negara melalui Vlog-nya.  Hal ini bukan hanya soal agama, politik dan ekonomi namun juga soal rasa karena Raja Salman menerasa Indonesia adalah rumahnya yang kedua. 

Melihat dari kisah Alkitab, Lukas 1:39-45 maka kita bisa menemukan bahwa ada dua orang wanita yang tengah berbahagia, yaitu Maria dan Elisabet.  Bahagia tentu merupakan warna dari kehidupan manusia.  Namun warna bahagia yang dihidupi mereka menjadi berbeda karena bahagia yang mereka miliki dari Tuhan asalnya. Yang satu sudah lanjut usia dan yang satu masih perawan.  Terlalu ajaib tentu cara Tuhan memakai mereka, bukan karena mereka lebih suci dan lebih baik dari para wanita namun karena perkenanan Allah ada atas mereka dan mereka menyambutnya dengan sukacita.  Mereka rela dipakainya, karena mereka adalah hamba Tuhan.  Hamba yang tunduk pada kemauan Tuannya.  Mereka mengijinkan-Nya untuk berkarya dan mengukir diri mereka sejauh yang Tuhan mau. Perjumpaan Maria dan Elisabet menjadi perjumpaan yang penuh makna karena mereka bisa mendapatkan suatu kegenapan dari pesan yang disampaikan malaikat Tuhan kepada Maria bahwa Elisabet yang lanjut usia itu tengah mengandung dan ini menunjukan bahwa bagi Tuhan tak ada mustahil. Terlalu banyak cara yang bisa Allah lakukan untuk mendatangkan keturunan pada seseorang namun kali ini bukan hanya sekedar suatu keturunan namun keturunan yang di ada karena kemauan Allah. Jadi terlalu gampang bagi Allah untuk memberikan keturunan dan itu yang terjadi.  

Namun kalau Elisabet boleh mengandung itu pun karena pekerjaan Allah, yaitu untuk menyatakan kuasa-Nya dan menjadikan anak yang dikandungannya sebagai alat pembuka jalan kedatangan-Nya.  Yesus Kristus lebih besar dari Yohanes Pembaptis, "membuka tali kasutnya pun ia tidak layak." Kata kunci ini membentuk pengertian yang sangat penting, itu sebab ketika Maria datang, Elisabet merasa dirinya tidak pantas menerima kunjungan Maria sebab anak yang dikandungan Maria adalah Tuhannya. Itu sebab ia dengan menyatakan bahwa "siapakah aku ini sehingga ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" Suatu ketidaklayakan yang memang disadari secara penuh oleh Elisabet.

Kedatangan itu membawa sukacita yang limpah sehingga anak dalam kandungan melonjak kegirangan. Hanya orang tahu arti penting kehadiran Tuhan yang bisa bersukacita seperti Yohanes pembaptis.  Sukacita ini memenuhi hati dan kehidupan seorang Ibu yang tengah mengandung Yesus dan tengah mengandung Yohanes. Ternyata berjumpa dengan Tuhan adalah sumber sukacita yang tak terkira.  Banyak orang mengira bahwa sukacita dalam hidup adalah ketika manusia bisa jauh dan melakukan seseorang sebebas-bebasnya. Namun ternyata sukacita yang penuh adalah ketika seseorang bisa dipakai-Nya.  Mereka diteguhkan iman dan terus diperkaya dengan cara-cara Tuhan yang ajaib.  Sehingga letak bahagia itu adalah di dalam percaya mereka, percaya yang sungguh-sungguh memahami bahwa apa yang sedang Allah kerjakan itu baik adanya. Tuhan tak pernah memiliki jalan yang salah.  Ia membuat jalan-Nya terlaksana.  Dan bisa saja kita dipakai untuk melaksanakan jalan-Nya itu.  Dan pertanyaan saya adalah maukah kita menjadi alat-Nya?  kalau mau maka engkaulah orang yang paling berbahagia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melayani sesuai dengan Karunia

Jika karunia untuk melayani , baiklah kita melayani ; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasehati, baiklah kita menasehati. Roma 12:7,8 Karunia adalah suatu anugerah khusus yang diberikan oleh Allah kepada para pengikut Kristus untuk membangun Jemaat-Nya sehingga mereka boleh menikmati kehidupan yang penuh sukacita, damai sejahtera, serta dapat melakukan peribadatan yang benar kepada Allah dan dapat bertumbuh melaluinya. Di dalam 1 Korintus 12, kita dapat menemukan macam-macam karunia yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya.  Karunia bukanlah menjadi ajang untuk pertunjukan atau ajang pamer kemampuan rohani, tetapi menjadi kesempatan untuk orang percaya memberitakan tentang kemurahan Allah dan kasih-Nya kepada sesama orang percaya dan kepada mereka yang belum percaya. Kita sadar bahwa masing-masing orang memiliki karunia yang berbeda-beda, karena itu sangatlah baik kalau perbedaan karunia menjadi kesempatan untuk saling memperlangkap...

Kepenuhan Hidup dalam Kristus

Kata kunci yang sangat penting bagi seorang Kristen adalah apakah ia telah penuh hidup dalam Kristus.  Penuh berarti mengalami secara pribadi, secara total dan berjumpa dengan-Nya secara utuh.  Menjadi Kristen tentu tidak sama dengan beragama Kristen, orang beragama Kristen belum tentu mengalami Tuhan dan berjumpa dengan-Nya secara Pribadi tetapi menjadi Kristen dalam arti sesungguhnya harusnya menghantarkan seseorang untuk tahu persis apa yang dimaksud dengan Kristen sejati.  Dan Paulus dalam Kitab Kolose 2:6-7 dengan tegas mengatakan bahwa sebagai seorang pengikut Kristus maka kamu harusnya telah menerima Kristus Yesus Tuhan kita. Penerimaan itu mendatangkan aspek-aspek yang sangat penting yaitu, bahwa seseorang itu menaruh hidupnya untuk tetap di dalam Dia.  Kata tetap artinya tidak bergeser, tidak berubah dan tidak pernah menyerah. Ketetapan yang kuat dan keputusan yang bulat tentunya karena pertolongan Roh Kuduslah yang memampukan untuk seseorang tetap di dala...

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia di...