Ada satu hal yang tak mudah untuk dijalani seseorang, saat dia sendiri sakit dan harus tetap melayani orang lain. Namun saya belajar dari Kay Warren istrinya Pdt. Rick Warren di dalam sakitnya jutsru ia seakan belajar melayani orang lain. Presiden Jokowi memberikan contoh yang sangat baik, "selama saya masih bisa berdiri, saya akan terus kerja dan kerja." Di satu sisi kita merasa melayani adalah sesuatu yang mulia dan disisi lain kita merasa perlu sedikit memanjakan diri dan kalau bisa berkata tidak terutama saat kita sedang sakit. Toh orang juga tahu kondisi kita dan mereka akan memakluminya, itulah pikiran kita pada umumnya. Namun pada sisi lain kita harus bertanggungjawab secara moral kepada manusia dan spiritual kepada Tuhan. Saya tentu belum sehebat Pak Tong, Pak Rick Warren atau Pdt. Bigman Sirait namun saya selalu belajar dari semangat mereka dalam melayani Tuhan, dan masih banyak hamba Tuhan lainnya yang hatinya terbakar oleh kuasa Injil sehingga mereka tidak segan-segan dan hitung-hitungan dalam melangkah dan melayani Tuhan. saya tahu bahwa masing-masing orang punya kelebihan dan kekurangan. Punya pergumulan dan kemenangannya masing-masing seturut takarangan porsi yang tidak melebihi kekuatan mereka. Namun sedikit orang yang pantang menyerah serta tidak cenggeng dengan dirinya saat dilanda sakit, derita dan air mata. Kebanyakan pasti memilih untuk mundur teratur dan mengangkat tangannya serta merasa tidak kuat lagi.
Kebetulan hari ini saya kurang fit, kepala pusing dan flu berat serta mata pun ngantuk karena pengaruh obat. Dalam hati rasanya memilih ingin istirahat dan tak mau melakukan apa-apa, namun saya bersyukur karena ditolong oleh Tuhan bisa tetap melayani firman dipersekutuan wanita dan bisa tetap shooting pelayanan Media seperti biasa mesti setelah itu rasa lelah namun saya putuskan untuk tidak menyerah tetapi menulis di web rumah pemuridan sebagai tanggungjawab moral saya. Saya berkomitmen setidaknya satu hari ada satu tulisan. Namun saya juga bersyukur karena ada tiga orang sudah mengirim tulisannya dan bisa menjadi berkat untuk pembaca serta satu teman misionaris dari Ceungcau Hongkong yang telah membagikan tulisannya yang nantinya segera di publis dan bisa dibaca dibagian kabar misionaris. Saya melihat dampak dari tulisan yang kami bagian melalui rumah pemuridan ini sungguh luar biasa, dan menyebar ke manca negara. Apa yang tidak bisa dijangkau oleh tubuh saya secara langsung bisa dijangkau melalui dunia online dan tentu sangat menyenangkan bila pembaca diberkati dan dikuatkan. Itu sebab saya mengundang saudara-saudari bahwa jangan pernah marah atau sesali apa yang tidak bisa kita lakukan, atau karena suatu keadaan. Mulailah lakukan menurut apa yang kita bisa dan menjadi berkat, entah itu melalui tulisan atau apa pun yang Tuhan taruh dalam hati kita serta kita tahu bahwa kita bisa melakukannya. Sakit bukan alasan untuk tidak melayani Tuhan, meski sakit tetaplah melayani dengan segenap kesanggupan.

Komentar
Posting Komentar