Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Kekuatan Yang Tersembunyi

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;     carilah, maka kamu akan mendapat;  ketoklah , maka pintu akan dibukakan bagimu.    Matius 7:7 Ayat di atas memberitahukan kepada kita bahwa di dalam hidup ini kita memiliki pengharapan dan pengharapan itu ada di dalam Yesus.  Yesus memberitahukan kepada kita bahwa ketika kita meminta maka Bapa di Surga akan memberikan, ketika kita mencari maka Bapa di Surga membuat kita mendapat, dan ketika kita mengetok pintu maka Bapa di Surga membukakan pintu bagi kita. Allah adalah sumbernya dan kita patut berharap, berserah dan mengadu kepada sang sumber itu.  Tidak ada hal yang mustahil untuk Ia kerjakan, asal kita mau terus berharap pada-Nya.  Melalui apakah kita bersandar dan berharap pada-Nya? Kita bisa berserah dan berharap pada-Nya melalui doa kita, sebab di dalam doa kita terletak "kekuatan yang tersembunyi.  Seorang teman pernah memperbaharui status facebooknya dengan kata-kata sebagai berikut, "jarak paling jauh antar

Menentukan Prioritas

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,  maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33 Masalah terbesar di dalam hidup manusia adalah bagaimana ia mampu secara tepat menentukan prioritas tertinggi dalam hidupnya.  Banyaknya aktivitas dalam kehidupan, mimpi yang disimpan di dalam hati, dan terkadang adanya kekhawatiran-khawatiran di dalam menapaki hidup ini sering kali membuat kita melakukan kegiatan-kegiatan tanpa prioritas yang jelas.  Sehingga tidak heran waktu habis terbuang, pikiran dan tenaga terkuras bahkan pengeluaran keuangan menjadi tidak terarah.  Mengapa semuanya itu terjadi? itu semua terjadi karena hidup yang dijalani tanpa prioritas yang jelas. Stuart Briscoe, dalam bukunya yang berjudul "Perampok-Perampok Waktu" menyampaikan bahwa formula termasyhur di dalam kehidupan manusia seharusnya adalah "Allah di tempat pertama, keluarga di tempat kedua, pekerjaan di tempat ketiga." Ia menambahkan bahwa ia sependapat den

Komentar yang Baik Menghangatkan Jiwa

Mulutku akan mengucapkan hikmat, dan yang direnungkan hatiku ialah pengertian. Mazmur 49:4 Pada hari ini terpikir bagi saya untuk menuliskan update kata-kata difacebook, yaitu " komentar yang positif menghangatkan jiwa ".  Tidak lama kemudian saya melihat istri menambahkan tanda like pada status tersebut. Saya memahami istri menambahkan tanda like pada kata-kata tersebut itu artinya dia setuju dengan kalimat yang saya tulis. Saya rasa hampir semua orang setuju bahwa komentar yang positif atau membangun pasti membuat jiwa orang lain disegarkan dan dihangatkan.  Entah berapa kali kita berkomentar dalam satu hari tentang sesuatu yang kita lihat, kita rasakan dan yang kita alami. Bahkan kita tidak dapat menghitungnya. Namun  yang terpenting sebenarnya bukan hanya berbicara tentang apa yang kita lihat itu, yang kita alami itu atau yang kita rasakan itu.  Tetapi yang terpenting adalah apa isi komentar kita tentang semuanya itu?  Bukankah lebih mudah untuk memberikan k

Anak Panah di Tangan Pahlawan

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,  demikianlah anak-anak pada masa muda. Mazmur 127:4 Pada hari ini saya membaca sebuah buku yang sangat bagus yang berjudul, Pelajaran dari Ayah ditulis dan dikumpulkan oleh Joan Aho Ryan.  Pada halaman 27 dia mengutip kata-kata Will Rogers Jr., yang berbunyi " Warisan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau harta milik, tetapi harta karun yang tak terucapkan, harta karun teladannya sebagai seorang pria dan seorang ayah.  Lebih dari apa pun yang kumiliki, aku berusaha mewariskan itu kepada anak-anakku."     Pahlawan yang sudah mahir memanah tidak akan pernah salah membidik sasarannya.  Anak panah adalah andalan bagi seorang pahlawan. Seorang pahlawan tidak pernah salah memperlakukan anak panah yang dia punyai, ia akan menaruhnya dalam tabung panah dengan baik dan mempergunakannya tepat pada waktunya.  Berbicara tentang anak, bukan hanya berbicara tentang pribadi yang lucu saat ia dilahirkan, bukan juga ber

Berbuat Baiklah Selagi Ada Kesempatan

Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya,  padahal engkau mampu melakukannya. Amsal 3:27 Pagi ini ada seorang Ibu yang menyampaikan kabar kepada saya melalui Blackberry Messenger bahwa anaknya yang berada di rumah sakit tempo hari karena DBD sekarang sudah diperbolehkan pulang ke rumah oleh Dokter dan Anaknya yang satunya lagi pada hari ini akan mulai masuk kampus - mengikuti Ospek.  Dia menyampaikan ucapan terima kasih atas pelayanan doa yang telah saya dan istri lakukan pada waktu lalu ketika anaknya yang mengalami DBD di rawat di salah satu Rumah Sakit di Cibubur.  Dia mengucap syukur dan memuji Tuhan karena kasih Tuhan dan anugerah-Nya, anaknya boleh pulih dan anaknya yang satunya lagi mau kuliah.  Dan dibagian akhir kalimatnya ia berdoa supaya anaknya yang kuliah ini dijagai oleh Tuhan dan bisa kuliah dengan serius. Bagi saya merupakan sebuah kehormatan tersendiri ketika bisa melakukan kebaikan kepada orang lain melalui apa yang

Pertolonganku Ialah dari TUHAN

Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?  Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.  Mazmur 121:1-2   Pengakuan yang jujur terhadap diri sendiri adalah sesuatu yang langka di dalam dunia ini.  Dalam realitanya orang lebih suka membicarakan kelemahan orang lain daripada membicarakan kelemahan diri sendiri. Membicarakan kelebihan-kelebihannya daripada membicarakan kekurangannya. Daud dalam refleksi rohaninya bersama dengan sang khalik, ia membuka dengan jujur pengalaman masa lalunya yang melayangkan pandangannya ke gunung-gunung dengan mengharapkan pertolongan dari sesuatu yang dia pikir dapat diandalkan. Anehnya waktu itu, dia tidak mengharapkan pertolongan dari TUHAN, tetapi mengharapkan pertolongan dari gunung-gunung.  Dalam hal ini gunung-gunung memberikan pengertian sesuatu kekuatan yang dapat diandalkan.  Waktu itu bagi Daud, kekuatan bersumber dari gunung-gunung dan dia sangat mengharapkan

Menabur adalah Sebuah Pelayanan

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata,   akan menuai dengan bersorak-sorai. Mazmur 126:5 Ada sebuah pepatah yang sudah tidak asing lagi ditelinga adalah, "berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian".  Inti dari pepatah tersebut adalah mulailah sesuatu dengan sebuah "tangisan, kesulitan, pergumulan, tantangan, pengorbanan dan kesukaran maka nantinya kita akan menuai kemudahan, kenyamanan dan ketenangan bahkan hasil yang memuaskan."  Tetapi ironisnya seringkali manusia ingin memulai sesuatu dengan sorak-sorai, sukacita dan tanpa mau berjuang dengan sekuat tenaga untuk memcapai yang diinginkan.  Maunya yang mudah, tanpa menabur, tanpa usaha, tanpa air mata dan berharap hasilnya maksimal serta memuaskan.  Akibatnya tidak sedikit orang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, dengan istilah lain sukanya menggunakan jalan pintas.  Hasilnya mereka merana karena cara mereka yang salah, end