Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Hidup menurut standar Allah

Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku     dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu.   Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku.   Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.   Imamat 18:4 - 5. Hidup menurut standar Allah tidak selalu enak namun dapat dipastikan ketika kita taat berada di sana, dengan segera kita akan tahu bahwa itulah tempat yang tepat. Allah meminta umat-Nya untuk hidup menurut standar-Nya bukanlah tanpa alasan. Ia hendak memanggil umat-Nya agar mempunyai standar hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan standar hidup bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Sehingga Umat-Nya diminta untuk melakukan peraturan-Nya dan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Nya. Dengan demikian nilai-nilai kerajaan Allah dihidupkan di tengah-tengah bangsa yang tidak mengenal Allah. Dan kehidupan yang mereka hadirkan menjadi berbeda serta berdampak bagi dunia sekitar. Mengapa h

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu