Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Kalkulasi Untung Rugi

Disetiap dimensi kehidupan setiap orang sering berhitung tentang untung atau rugi. Bila untung dijalani dan bila rugi maka berhenti. Tak ada orang yang rela rugi semua orang ingin untung. Untung dianggap rejeki sementara rugi dianggap buntung. Nilai materi menjadi takaran di sana. Setidaknya kuantitas menjadi bertambah dari sebelumnya. Memang betul di dalam dunia usaha semuanya itu berlaku dan harus terjadi. Namun bagaimana dengan dunia sosial? Yang memang tidak ada yang dijual agar orang membelinya dan agar dia mendapat untung. Menariknya untung rugi pun menjadi takaran yang harus terjadi di sana. Dunia religi pun tak mau kalah. Dari agama yang kita anggap tidak benar sampai kepada agama yang kita anut sekalipun untung rugi tetap menjadi penentu. Siapa yang untung dan siapa yang rugi menjadi tak jelas. setiap orang datang kepada Tuhan ingin sesuatu yang menguntungkan, dengar saja perkataannya saat pulang dari gereja, "aku tadi gak dapat apa-apa"

Modal Berani

Modal berani seakan sudah menjadi aksi trend masa kini. Bahkan seakan siapa yang paling berani dialah pemenangnya. Lihat saja gaya manusia di jalan raya, siapa yang berani duluan marah itulah yang menang tak penting benar atau salah. Yang lebih mengherankan modal berani tak hanya ada di jalanan namun kini masuk ke media sosial entah apa yang ada dalam pikirannya; berani tampil tak senonoh, berani berkata tanpa makna dan berani mengkritik, memaki-maki orang tanpa sadar diri dan inilah dunia kita. Tak usah jauh dunia politik pun sudah diracuni dengan modal berani. Tak perlu disebutkan baik yang pro maupun yang kontra seakan bersikap membabi buta, tak penting benar atau salah, baik atau tidak, yang penting si A, tidak terpilih untuk priode berikutnya. Baju agama pun tak mau kalah, dengan aksinya mengumbar rasis dari tempat sucinya, bersuara lantang dan tak kenal malu. Entah dari mana asal ayatnya itu tak penting, yang penting hasratnya sudah digemakan. Baju agama me

Engkaulah El-Roi

Di dalam bukunya A Grief Observed, C.S. Lewis pernah membagikan pengalaman bagaimana ia bergumul dan berdoa kepada Tuhan agar istrinya Joy, yang sangat dikasihinya itu disembuhkan dari penyakit kankernya.   Namun ternyata Tuhan menjawab “Tidak.”   Kematian istri tercinta memunculkan kepedihan yang mendalam, ia mengalami suatu keadaan kekecewaan yang begitu luar biasa.   Bagi Lewis kepedihan itu merupakan suatu tantangan yang sangat kuat bagi imannya.   Namun hal itu tidak menghancurkan imannya kepada Tuhan melainkan hal tersebut memaksa dia untuk lebih ingin mengenali siapa Tuhan itu sebenarnya dan apa kedudukan-Nya dalam hidupnya.   Di satu sisi ia merasa selama ini dia telah mengenal Tuhan, namun pada sisi yang lain ia merasa sangat sulit memahami siapakah Dia sebenarnya? Hal ini menyadarkan kita tentang suatu sikap yang perlu bahwa betapa pun kita kecewa pada Tuhan ketika mengalami suatu keadaan di mana rasanya Allah tak mudah di mengerti dan seakan absen dalam kehadiran-N

Bahagia orang Saleh

Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa. Mazmur 16:11 Jalan kehidupan adalah jalan yang digemari banyak orang. Bahkan manusia ingin hidup enak dan menikmati banyak hal, walau hanya sesaat.  Ruang untuk membahagiakan diri sangat terbuka luar di dalam dunia ini.  Sikap iman dan mampu mengontrol diri sangat dibutuhkan.  Pertolongan Tuhan untuk menjaga setiap dimensi kehidupan kita memang hal yang diperlukan.  Dalam seruannya Daud dengan kuat berkata agar Allah menjaga dan melindunginya agar hidupnya tidak berlaku seperti orang-orang yang mengikuti allah lain.  Kemegahan dan keinginannya adalah mengikuti tuntunan tangan sang penjunan.  Karena apa yang terjadi pada orang yang menyimpang dari jalan Tuhan sungguh amat menyedihkan, hidup mereka penuh dengan kegelapan dan kejahatan.  Apa yang mereka persembahkan suatu kekejian bagi Tuhan.  Dengan sikap yang berani ia berkata bahwa dia tidak

Kondisi Fisik Terbatas, Hidup Berkualitas

Nick Vujicic, bernama lengkap Nicholas James Vujicic, lahir di Brisbane - Australia pada tanggal 4 Desember 1982.  Merupakan anak pertama dari sebuah keluarga Serbia. Ia lahir  dengan gangguan Tetra-amelia langka: tanpa kaki, tanpa kedua lengan  dan dengan dua kaki kecil, salah satu yang memiliki dua jari kaki. Meski terlahir sebagai seorang yang cacat dengan banyak kekurangan ternyata tidak menghalangi seorang Nick Vujicic untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Sempat depresi dan ingin bunuh diri diusia 8 tahun karena saat di sekolah ia sering diejek dan diintimidasi oleh teman-teman sekolahnya namun kemudian dia sadar bahwa hidup ini harus dia syukuri apapun keadaannya.  Nick berdoa sangat keras memohon kepada Allah agar memberinya tangan dan kaki, dan pada awalnya dia mengatakan kepada Allah bahwa, jika doanya tetap belum terjawab, Nick tidak akan memuji Dia tanpa batas waktu. Namun, titik balik penting dalam imannya datang ketika ibunya m

Menemukan Nilai Diri

Nilai kita tidak ditentukan dari apa yang ada di luar kita tetapi dari sesuatu yang ada di dalam kita. Semakin kita merasa kurang karena sesuatu yang diharapkan datang dari luar maka kita sebetulnya semakin menjadi hampa, ketika materi, penampilan dan gaya hidup dirasa bisa menjadi penambah nilai maka seseorang akan kecewa. Sehingga menurut penelitian Emile Durkheim, terjadinya bunuh diri seringkali terjadi karena seseorang pada titik tertentu mengalami  ketiadaan makna. Tidak ada tujuan hidup, tidak ada kebahagiaan dalam hidup dan akhirnya frustasi. Padahal kita dicipta dengan anugerah rasional, moral dan sosial serta spiritual yang membuat kita tidak sama seperti binatang-binatang atau ciptaan yang lainnya. Karena itu, Yesus menaruh nilai yang kuat pada setiap orang yang percaya, kita hanya dapat menemukan nilai hidup yang sejati di dalam diri-Nya. Dengan jelas Ia berkata, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan (Yohanes 10:10).

Mata Tuhan Melihat

Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia,  kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya . Mazmur 33:18 Banyak kisah kehidupan yang bisa kita jadikan suatu bahan untuk menceritakan bahwa "Allah adalah Pribadi yang melihat hidup kita." Salah satunya kisah Ibu Des, yang saya baca dari buku "Mama Mia - Bouquet of Love, hal 72-82."  Dikisahkan bahwa Ibu Des telah berkeluarga dan memiliki dua anak masih kecil.  Suaminya meninggal karena ditabarak oleh seorang pengendara mobil yang tidak bertanggungjawab lalu melarikan diri. Melalui kejadian tersebut, karena ternyata suaminya berhutang kepada rentenir maka barang-barang yang ada dirumah diambil paksa oleh suruhan rentenir untuk membayar hutang-hutangnya.  Yang kemudian membawa ia dan anaknya mengalami kesulitan dalam keuangan karena tidak ada yang mencari nafkah.  Bakal kegigihan akhirnya ia bekerja sebagai cleaning service, lalu berganti menjadi pekerja rumah tangga dan akhirnya

Pentingnya Komunikasi

Sejak dahulu komunikasi adalah sesuatu yang sangat penting. Baik secara verbal maupun non verbal. Allah sendiri adalah Allah yang berkomunikasi, "Baiklah Kita menjadikan manusia seturut dengan gambar dan rupa Kita." Kisah penciptaan dimulai dengan komunikasi diantara Allah Tritunggal. Di dalam pribadi Allah Tritunggal adanya suatu interaksi dan komunikasi yang sangat indah terjalin. Manusia adalah ciptaan yang diberi kemampuan oleh Tuhan untuk memaha mi sesuatu yang Allah komunikasikan kepada-Nya sehingga di Taman Eden, Allah berkomunikasi dengan sungguh indah kepada manusia. Mulai dengan suatu mandat budaya agar manusia berkuasa atas ciptaan yang lain dan sampai kepada saat Allah memberi perintah kepada manusia untuk memelihara dan mengusahakan serta memberitahu tentang mana pohon yang boleh dimakan dan mana yang tidak. Ini sebetulnya memberitahukan kepada kita bahwa komunikasi bukanlah sesuatu yang baru ada kini namun sudah ada sejak dahulu kala. Sa

Pergunakan Sumber daya dan kesempatan

Sebuah kisah yang menarik, dikisahkan oleh John C. Maxwell dalam bukunya berjudul: "Sometimes You WIN Sometimes You Lose Learn." Tentang seorang pria kaya asal Texas yang meninggal. Saat pengacaranya meminta seluruh keluarga berkumpul untuk pembacaan surat wasiat, semua kerabat datang dari berbagai tempat untuk menyaksikan apakah nama mereka tertulis sebagai ahli waris. Pada hari mereka berkumpul, sang pengacara membaca surat wasiat itu dengan wajah muram, yang isinya berbuny i demikian: "Kepada sepupu saya Ed, saya wariskan tanah pertanian saya." "Kepada adik saya Jim, saya wariskan rekening pasar uang saya." Kepada tetangga dan teman baik saya, Fred, saya wariskan saham-saham saya." Dan akhirnya, bagi sepupu saya George, yang selalu duduk bertopang dagu dan tidak berbuat apa pun tetapi ingin ditulis dalam surat wasiat saya, saya ingin berkata, "Halo, George." Surat wasiat ini hendak memberitahukan bahwa tidak ada temp