Disetiap dimensi kehidupan setiap orang sering berhitung tentang untung atau rugi. Bila untung dijalani dan bila rugi maka berhenti. Tak ada orang yang rela rugi semua orang ingin untung. Untung dianggap rejeki sementara rugi dianggap buntung. Nilai materi menjadi takaran di sana. Setidaknya kuantitas menjadi bertambah dari sebelumnya. Memang betul di dalam dunia usaha semuanya itu berlaku dan harus terjadi. Namun bagaimana dengan dunia sosial? Yang memang tidak ada yang dijual agar orang membelinya dan agar dia mendapat untung. Menariknya untung rugi pun menjadi takaran yang harus terjadi di sana. Dunia religi pun tak mau kalah. Dari agama yang kita anggap tidak benar sampai kepada agama yang kita anut sekalipun untung rugi tetap menjadi penentu. Siapa yang untung dan siapa yang rugi menjadi tak jelas. setiap orang datang kepada Tuhan ingin sesuatu yang menguntungkan, dengar saja perkataannya saat pulang dari gereja, "aku tadi gak dapat apa-apa"