Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

"Sebotol Racun yang Mengubah Semangat Hidup"

  Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN, sudah habis semangatku ! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur. Mazmur 143:7   Seorang pria mendatangi seorang sufi yang diseganinya, “Tabib, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati saja.” Sang sufi tersenyum, “Oh, kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa sembuh.” “Tidak sufi, tidak. Saya sudah tidak ingin hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,” tolak pria itu.  “Baiklah kalau memang itu keinginanmu. Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan tenang.” Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi yang ia pernah datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini sebaliknya dan justru menawarkan racun. Sesampainya di rumah, ia minum setengah botol racun yang diberikan Sufi tadi. Ia memutuskan makan malam dengan keluarga di restoran mahal dan m

Hati Seorang Pemimpin

Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Yohanes 13:4-5. Meskipun Yesus telah tahu, bahwa saatnya sudah tiba bagi-Nya untuk kembali kepada Bapa di Surga.  Namun hatinya tetap berkobar-kobar dalam mengasihi dan melayani murid-murid-Nya.  Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Dengan hati yang penuh kasih Ia menanggalkan jubah-Nya. Dengan sukacita Ia mengambil kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Dan dengan tangan yang penuh kuasa Ia menuangkan air serta membasuh kaki murid-murid-Nya. Siapa yang tidak heran dan takjub dengan perbuatan-Nya yang Agung itu.  Sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh pemimpin-pemimpin yang lain, termasuk pemimpin agama.  Sampai-sampai Petrus heran dan berkata, "Tuhan, Engkau hendak memba