Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara
mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak
daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang
harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. Efesus 2:3
Manusia yang telah jatuh dalam dosa telah tercemar
begitu rupa olehnya sehingga tanpa daya mengeluarkan diri dari jerat dosa yang
begitu kuat membelenggu. Pemuasan diri
dan hidup dalam hawa nafsu daging
menjadi hasrat dan keinginan yang tak mudah ditolak. Karena memang sifat dari dosa adalah menuntut
keinginan untuk melakukan perbuatan yang terlarang. Daging manusia akan
terpuaskan bila keinginan yang ada di dalamnya dituruti seperti yang dikehendakinya. Manusia tidak mempunyai daya untuk
mengeluarkan diri dari genggaman yang begitu menggoda dan menyenangkan itu.
Paulus pun dengan jujur menjelaskan bahwa ketika
dirinya belum berjumpa dengan Kristus, kehidupannya yang dahulu dijalani
seturut dengan kehendak daging dan pikiran manusia lamanya sehingga sebetulnya
apa yang dianggap baik olehnya ternyata jahat dimata Allah. Dulu kebanggaannya adalah mengerjakan hukum
Taurat secara ketat dan menangkap serta menganiaya Jemaat. Ternyata, apa yang
dianggapnya sebagai perbuatan yang menyenangkan Allah justru tidak berkenan
kepada-Nya karena apa yang dilakukannya merupakan buah dari sifat kedagingan manusia
yang jahat.
Dalam kesadaran yang penuh sebagai orang percaya yang
telah menerima anugerah maka Paulus menggambarkan bahwa hidup di dalam hawa
nafsu daging berarti sama saja kita menaruh diri di bawah murka Allah. Dalam bagian kitab yang lain Paulus berkata
bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23).
Siapakah yang layak dimurkai? Tentu saja orang-orang yang membiarkan
diri dikuasai oleh hawa nafsu daging.
Kalau hidup ini kita serahkan kepada hawa nafsu, maka pastilah hidup ini
hanya berada dalam kesenangan sesaat dan menuju kehancuran yang membinasakan. Dalam hal ini Paulus melihat betapa seriusnya
akibat dosa, sebab dosa bukan hanya jahat dimata Allah tetapi menghasilkan
murka Allah yang hebat. Paulus
menyadarkan kita pada suatu pemahaman yang penting bahwa kita tidak akan bisa
menghargai dan memahami kasih Allah yang besar itu sebelum kita memahami betul
apa artinya hidup di bawah murka Allah yang luar biasa. Itu sebab penting sebagai orang percaya kita
mematikan keinginan daging yang begitu kuat menguasai dengan pertolongan dari
Allah yang penuh rahmat agar kita hidup berkemenangan dan memuliakan nama-Nya. Dengan demikian marilah kita belajar untuk
selalu mensyukuri anugerah Tuhan dan hidup benar di segala aspek kehidupan.
Komentar
Posting Komentar