Langsung ke konten utama

Tahun Baru, Bertolak ke Tempat yang Dalam


"Bertolaklah ke tempat yang dalam
dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan"
Lukas 5:4.
Salam dinamis di dalam gerakan pemuridan Christosent!
Menyambut tahun baru dengan semangat dan sukacita yang baru adalah cara yang terbaik sebagai anak Tuhan. Di dalam tahun yang baru ini, rhema firman Tuhan yang saya terima dan yang membuat saya terus bergairah dalam melayani-Nya adalah karena pesan Tuhan Yesus, yang berkata "bertolaklah ke tempat yang dalam".
Semua yang telah dikerjakan di tahun 2014 patut disyukuri karena semuanya berjalan dengan anugerah Tuhan yang sempurna. Namun tentu jangan berpuas diri karena Tuhan masih mempunyai banyak agenda yang perlu diselesaikan. Sehingga dengan kasih Ia mengajak kita untuk bertolak ke pelayanan, pekerjaan dan persekutuan dengan-Nya lebih dalam lagi. Memang semuanya tidak mudah dan kita bisa saja berkata kepada Tuhan. Telah sepanjang tahun kami bekerja dan melayani, toh hidup kami dan pelayanan kami masih tetap sama.  Justru kelihatannya, seolah-olah tidak ada kemajuan yang berarti.
Namun yang perlu diingat, ketika kita taat untuk bertolak ke tempat yang dalam, maka hasilnya luar biasa, bukan hanya anda sendiri yang bergembira tetapi orang lain akan ikut bergembira menikmati cara Tuhan yang hidup memakai anda dalam melakukan kehendak-Nya.  Sama seperti kegembiraan Murid-Murid Tuhan Yesus, saat melihat jala mereka penuh dengan ikan. Namun yang lebih penting dari semua keajiban dan kegembiraan yang Tuhan berikan dan anugerahkan dalam hidup kita, maka pastikan selalu bahwa kita telah meninggalkan kegiatan hidup yang lama; yang melelahkan dan tanpa hasil. Kemudian  mulailah masuk kepada kegiatan yang baru “bertolak ke tempat yang dalam” bersama Tuhan Yesus. Selalu setia dan taat mengikuti perintah-Nya.
Mari kita bergerak mengikuti pimpinan Tuhan di tahun 2015 ini dan membuka diri seluas-luasnya untuk dipakai-Nya dalam memuridkan banyak orang dengan cara dan waktu Tuhan yang sempurna.  -  Nikodemus Rindin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara