Demikianlah harus kauperbuat dengan keledainya, demikianlah kauperbuat
dengan pakaiannya, demikianlah kauperbuat dengan setiap barang yang hilang dari saudaramu dan yang kautemui; tidak boleh engkau pura-pura tidak tahu. Ulangan 22:3
Pernahkah anda menemukan barang orang lain, baik yang hilang maupun yang tertinggal. Ah, memang tak mudah bagi mereka yang pernah menemukan barang orang lain. Dikembalikan atau diambil secara diam-diam? Di satu sisi kita merasa itu adalah berkat Tuhan dan di sisi lain kita merasakan suatu ujian. Namun tak sedikit orang memilih untuk mengambil secara diam-diam dan menganggap yang ditemukan itu sebagi berkat Tuhan. Dan ada juga yang merasa karena itu bukan milik serta haknya, maka dia berusaha untuk mengembalikan.
Suatu hari saya pergi ke salah satu mesin atm berencana untuk mentransfer uang dan tiba-tiba saya menemukan ada uang Rp. 500.000, yang tertinggal di mesin atm. Wow,...saya begitu kaget. Uangnya lumayan banyak, kalau diambil lumayan buat tambah-tambah pikirku. Tetapi tetap berharap pemiliknya akan datang dan kembali ke atm tersebut. Namun setelah ditunggu-tunggu sang pemilih tak datang juga. Dan tak ada orang yang mencari-cari uangnya itu. Jangan-jangan ini pertanda berkat Tuhan bagiku, pikirku. Namun kasian juga kalau orang tersebut harus kehilangan uangnya. Tanpa berpikir panjang, saya pergi ke pos security dan menyampaikan uang tersebut kepadanya, dengan harapan kalau sang pemilik mencari uang tersebut, ia setidaknya lebih gampang menemukannya.
Yah, terkadang di dalam hidup ini kita harus belajar mengembalikan barang yang bukan milik kita. Di dalam Perjanjian Lama kita belajar dari Ulangan 22:3, bahwa saat seseorang menemukan barang milik orang lain tidak boleh pura-pura tidak tahu, atau dengan kata lain tidak boleh tidak dikembalikan. Sebab barang itu bukan milik kita. Dan saya senang rupanya banyak orang yang menemukan barang orang lain, belajar mengembalikan kepada pemiliknya.
Sungguh suatu kejadian yang menarik dan mengajarkan saya untuk memiliki hidup yang berintegritas. Tak mudah, namun saya terus belajar. Biarlah Tuhan Yesus menyanggupkan kita untuk mengembalikan barang milik orang. Iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati.
Komentar
Posting Komentar