Langsung ke konten utama

Hati yang siap untuk memuji Tuhan

Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Mazmur 57:8.

Konsep pengagungan yang disampaikan oleh seorang pemazmur, yakni Daud. Ia begitu mempersipkan hatinya sedemikian rupa untuk meninggikan nama Tuhan. Meskipun para musuhnya menginginkan kemalangannya tetapi hal tersebut tidak membuatnya, melupakan Tuhan.  Justru di dalam pergumulan yang begitu sulit, dikejar-kejar oleh musuh, ia tetap mempunyai kekuatan dan kerinduan untuk meninggikan Tuhan.

Bahkan ia berseru, bahwa hatinya sudah siap untuk bernyanyi dan bermazmur bagi Tuhan.  Tentu dalam situasi yang tidak mudah terkadang, hati kita sulit untuk menjadi siap.  Kegalauan dan kepanikan seringkali membuat hati kita gelisah, dan melupakan Tuhan.  Namun Daud memiliki pengalaman yang berbeda dan sangat luar biasa.  Ia memang berada dalam kejaran musuh, berada di dalam gua, dan terancam.  Tetapi Tuhan ada di dalam hatinya, dan ia sendiri membiarkan hatinya untuk memegang tangan sang pencipta dengan leluasa.

Itulah sumber kekuatan manusia yang sebenarnya, saat mereka mampu menengadah ke atas dan berkata bahawa hatinya siap untuk melayani-Nya.  Sungguh inilah kehidupan itu.  Di dalam Dia kita memiliki hidup yang penuh dengan sukacita dan kemenangan.  Terkadang musuh dibuat bingung karena mereka menaruh percaya kepada Tuhan Yesus memiliki  kuasa atas segalanya.

Jangan biarkan hatimu diikat oleh ketakutan dan kejaran musuh-musuh dari dunia ini.  Apapun bentuknya.  Bebaskan diri dari semua gertakan yang murahan.  Dan siapkan hati untuk menerima kekuatan yang penuh dari Tuhan Yesus untuk menghadapinya. Berjalanlah dengan sukacita dan dengan langkah kemenangan bersama dengan Tuhan Yesus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara