Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia. Ibrani 2:9.Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya." Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap Dia, Ia tidak memberi jawab apapun. Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran. ... Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka: "Barabas." Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan!" Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!" Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. Matius 27:11-14, 23-26
Pagi ini saya bersyukur kepada Tuhan Yesus karena anugerah-Nya yang telah menggantikan hukuman yang seharusnya saya tanggung, telah ditanggung-Nya di kayu salib. Membaca kisah tentang peristiwa demi peristiwa yang terjadi hingga Yesus menuju salib, terlintas dalam pikiran, "wah betapa enaknya hidupku ini diselamatkan oleh anugerah-Nya di kayu salib." Pagi ini saya bisa minum kopi dan bangun dari tidur dengan segar. Padahal waktu itu, Yesus harus mengalami kedinginan, penderitaan yang luar biasa, ditonton dan dipermalukan. Diludahi dan ditinggalkan.
Dalam penderitaan-Nya yang luar biasa itu, Alkitab mencatat bahwa dalam waktu singkat Ia dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat. Hal ini memberitahukan kepada kita bahwa Ia rela direndahkan, diperlakukan sedemikan rupa oleh manusia yang berdosa bahkan Dia rela mengalami maut. Namun karena kerelaan-Nya itu, Allah memahkotai-Nya dengan kemuliaan dan hormat. Yang menandakan bahwa Allah begitu menghargai-Nya dan bangga melihat pengorbanan-Nya, karena Ia ada di sana untuk penebusan dosa manusia.
Mengapa Yesus mau melakukannya? Ya tentu saja karena kasih-Nya. Kasih-Nya yang besar menghasilkan pengorbanan yang besar pula. Saya dan Anda begitu dikasihi oleh-Nya. Kuasa kasih telah mengubah kita menjadi pribadi yang baru. Jumat itu, penuh dengan pengorbanan. Tetapi saya percaya Yesus tidak akan pernah menyesal telah melakukannya karena Anda dan saya telah dibayar dengan darah yang mahal. Agar kita mengalami hidup yang penuh dengan sukacita di dalam Yesus.
Komentar
Posting Komentar