Langsung ke konten utama

Panggilan menjadi seorang hamba Tuhan

Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, 
adalah orang bebas, milik Tuhan
Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya. 1 Korintus 7:22.


Panggilan menjadi seorang hamba Tuhan adalah merupakan panggilan yang sangat mulia.  Memang tidak banyak orang yang berminat untuk memutuskan menanggapi panggilan Tuhan dengan menyediakan diri dengan melayani-Nya sepenuh waktu.  Banyak alasan yang disampaikan mengapa hanya memilih partime atau paruh waktu saja.  Dan bahkan ada yang dengan terang-terangannya menolaknya dengan tidak melayani sama sekali.

Dulu saat ditanya, "apakah kamu mau menjadi hamba Tuhan, seperti papamu?" Maka dengan sengera saya menjawab tidak! Saya mau menjadi pilot, atau kalau tidak mau menjadi polisi.  Tidak ada bayangan sama sekali ingin menjadi seorang hamba Tuhan.  Sebab menurutku menjadi seorang hamba Tuhan tidaklah enak.  Penuh pergumulan dan tantangan, tidak punya uang yang cukup dan tidak ada penghargaan yang diterima, itulah yang saya alami saat kecil, menyaksikan bagaimana sang bapak melayani Tuhan.  Sehingga bagi saya menanggapi atau menyerahkan diri menjadi seorang hamba Tuhan adalah penuh dengan pergumulan yang berat.

Apa yang membuat akhirnya saya memutuskan diri untuk menjadi hamba Tuhan?  Yang pertama, tentu karena panggilan dari Tuhan begitu kuat menggema di dalam hati. Sehingga saya tak kuasa untuk menolaknya dengan kekuatan manusia.  Ya, seperti firman Tuhan di dalam 1 Korintus 7:22, Tuhan ingin membuat saya menjadi pribadi yang bebas dan menjadi milik Tuhan seutuhnya.  Dan Ia ingin menjadikan aku sebagai hamba-Nya yang setia untuk bekerja di ladang-Nya. Yang kedua, karena saya menyaksikan sendiri bagaimana bapak dengan penuh sukacita melayani Tuhan, meskipun penuh dengan pergumulan, tantangan dan tanpa penghargaan.  Dalam hal ini saya dikuatkan melalui teladan hidup seorang bapak yang begitu mengasihi Tuhan. Tentu keputusan saya untuk menjadi hamba Tuhan adalah hal yang paling penting dalam kehidupan saya.  Sebab saya juga tahu begitu banyak orang yang sebenarnya dipanggil oleh Tuhan tapi tidak mau menerima panggilan-Nya itu.

Tuhan Yesus berkata, lihatlah ladang sudah menguning dan siap untuk dituai.  Kepada kita, Ia serahkan tugas untuk mengerjakan tuaian itu.  Tuaian memang banyak, namun pekerjanya sedikit. Bagi saya, sampai hari ini pun Tuhan Yesus terus mencari seorang hamba untuk siap bekerja di ladangnya.  Saran saya, bila Tuhan memanggil Anda dan panggilan itu terus menggema dalam hidup Anda, maka sebaiknya Anda membuka hati dan memutuskan untuk menyerahkan diri sepenuhnya ke dalam tangan-Nya.  Biarkanlah Tuhan memakai hidup kita untuk pekerjaannya yang mulia.  

Apakah anda kuatir tentang apa yang hendak dimakan, minum dan pakai? Tuhan Yesus berkata, "mintalah maka Dia akan memberikan, dan carilah maka Anda akan mendaptkannya, ketoklah maka Anda akan menemukan." Bagi Tuhan Anda terlalu berharga untuk sesuatu yang fana, Ia ingin membawa Anda dan saya untuk melihat pemeliharaan-Nya yang sempurna atas segenap hidup kita.  Ia tidak akan membiarkan Anda bergumul dan berjalan sendiri atau pun membiarkan Anda mati kelaparan.  Terlalu mudah bagi Tuhan untuk menyediakan segala sesuatu yang Anda perlukan. Dan akhirnya, berjalanlah dengan iman bersama dengan Tuhan yang telah memanggil Anda.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara