Langsung ke konten utama

Cinta Setelah Pernikahan




Apa yang terjadi pada cinta setelah pernikahan? Hasil yang manis selalu terjadi diawal-awalnya saja. Banyak yang berkata pada awal pernikahan masih banyak madunya, sehingga rasa manis dan kasih sayang masih sangat terasa, namun beranjak pada perjalanan selanjutnya rasa manis mulai hilang, kini madunya habis dan tinggal tawonnya. Keromantisan sudah jarang datang, masalah kecil bisa menjadi penyebab . Yang dulunya harumnya aroma cinta menciptakan suasana yang menyegarkan dan membuat si kumbang datang seakan berada di surga dunia, kini aromanya pergi entah kemana sulit untuk menemukan suasana indah bersama. Yang pasti keduanya telah menyatu di muara yang abadi. Dalam suasana yang demikian tanpa disadari maka tangki cinta mengalami bocor halus yang bila tidak segera ditutup akan menjadi penyebab keringnya tengki cinta itu.
Ketika tengki cinta menjadi kering, maka sapaan, pujian, hadian, perhatian bisa menjadi sesuatu yang tidak memiliki nilai atau arti apapun baginya. Semakin dibiarkan bocor, maka semakin jauhlah suasana hangat dari hubungan antara mereka. Padang tandus menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan, dalam situasi yang demikian dibutuhkan air segar yang dapat menyejukan. Hasilnya tidak dapat menerima cinta, meskipun diberikan dengan tulus dan jujur. Maka dalam hal ini, solusinya adalah seorang pasangan harus mampu saling peduli, saling berbagi, saling memahami dan saling berkomunikasi. Apa yang disuka dan tidak disuka. Apa yang dirasa perlu untuk diubah atau diperbaiki untuk keutuhan cinta bersama. Membangun pemahaman dan kesadaran bahwa pasangan adalah mitra terbaik kita dalam suka dan duka. Ketika yang satu lemah maka yang kuat harus menjadi penolong yang setia. Kelebihannya disyukuri namun kelemahannya dimaklumi dan diperbaiki. Kerjasama sangat dibutuhkan dalam semua aspek, tidak hanya membiarkan dan membebankan yang lainnya. Suami mengasihi istri, sebaliknya istri menghormati suami. Menjaga agar cinta tetap hidup dalam perkawinan adalah usaha yang serius dan merupakan peroyek yang sangat penting dalam berumahtangga. Karena itu kurangi pertikaian, kesalahpahaman, perdebatan, dan kecemburuan yang berlebihan agar tengki cinta tetap utuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara