Kini kita menjelajah pada bagian yang sifatnya doktrinal. Istilah rusak total sebetulnya mengacu pada awal kisah, ketika manusia jatuh dalam dosa. Dicipta dalam keadaan tidak berdosa namun bisa jatuh dalam dosa. Godaan di taman Eden memang sangat menggiurkan, tawaran menjadi sama seperti Allah menjadi sajian. Tak mudah menolaknya, karena ternyata selain menarik hati buah itu memberi arti dan sedap dipandang mata. Akhirnya tak kuasa menahan keinginan lalu jatuh dalam keberdosaan. Mati jasmani dan rohani menjadi konsekuensi logis yang mesti ditanggung, dan keterpisahan dengan Allah membuat menderita.
Kerusakan total tidak berarti rusak secara mutlak, manusia masih mampu berbuat kebaikan, ber-Tuhan dan berbudaya namun tak sanggup menggapai tangan sang kuasa melaluinya karena sesungguhnya semuanya itu bukan bicara tentang usaha kuat manusia tetapi semua berkat sang pencipta. Manusia jatuh dalam dosa, tidak bisa tidak berbuat dosa. Keinginan hati selalu membuahkan yang jahat, sebab semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Allah yang sejati telah digeser oleh manusia itu sendiri. Mereka menciptakan Allah yang cocok bagi mereka. Budaya hidup yang memuliakan Tuhan, telah menyimpang tidak sejalan dengan kemauan-Nya. Antroposentris menjadi pertunjukkan yang tak terhindarkan. Tenggelam dalam dosa, hidup tak berdaya. Semua kebaikan yang manusia lakukan adalah kekejian dimata-Nya. Tak ada yang benar dan tak ada yang mencari Allah. Manusia telah merasa benar menurut dirinya sendiri.
Apa yang kita pelajari dari kerusakan total manusia? Sesungguhnya kita belajar memahami bahwa betapa seriusnya akibat pelanggaran Adam. Bukan hanya berdampak secara universal kepada semua orang namun berdampak pada kehidupan dan kematian manusia. Melalui rusak total secara perlahan manusia berada dalam keadaan fisik jasmani yang rentan sakit, umur berangsur surut, pemahaman tentang Tuhan semakin memudar. Manusia semakin hari semakin bertembah liar dan jahat. Alam semesta mendapatkan dampaknya. Ekologi dan ekosistem telah menjadi tercemar. Yang menarik dari semua adalah manusia memang telah jatuh ke dalam dosa, namun Allah tetap memperhatikan mereka. Tidak hanya itu, Allah datang dengan kasih untuk memperbaiki kerusakan itu untuk diperbaikinya menjadi ciptaan yang baru, yang hidup dan yang kudus serta yang berkenan kepada-Nya
Komentar
Posting Komentar