Langsung ke konten utama

Bahagia orang Saleh

Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa. Mazmur 16:11


Jalan kehidupan adalah jalan yang digemari banyak orang. Bahkan manusia ingin hidup enak dan menikmati banyak hal, walau hanya sesaat.  Ruang untuk membahagiakan diri sangat terbuka luar di dalam dunia ini.  Sikap iman dan mampu mengontrol diri sangat dibutuhkan.  Pertolongan Tuhan untuk menjaga setiap dimensi kehidupan kita memang hal yang diperlukan.  Dalam seruannya Daud dengan kuat berkata agar Allah menjaga dan melindunginya agar hidupnya tidak berlaku seperti orang-orang yang mengikuti allah lain.  Kemegahan dan keinginannya adalah mengikuti tuntunan tangan sang penjunan.  Karena apa yang terjadi pada orang yang menyimpang dari jalan Tuhan sungguh amat menyedihkan, hidup mereka penuh dengan kegelapan dan kejahatan.  Apa yang mereka persembahkan suatu kekejian bagi Tuhan.  Dengan sikap yang berani ia berkata bahwa dia tidak mau turut dalam tindakan orang berdosa.  

Baginya Allah diumpakan sebagai warisan leluhur yang sangat mengagumkan dan merupakan piala yang tak terkata.  Itu sebab ia sendiri menginginkan agar Allah meneguhkan bagian yang ia nantikan itu sehingga tidak beranjak daripadanya.  Memang suatu hal yang menyenangkan ketika kita menjadikan Allah sebagai "warisan" yang kita tunggu dan "piala" yang kita sambut.  Karena ternyata begitu banyak orang tidak menantikan Tuhan dan tidak menyambut dengan sukacita kehadiran-Nya di dalam kehidupan mereka.  Itu sebab bagi mereka, tidak merasa adanya suatu perbedaan antara Allah hadir dan Allah tidak hadir.  Namun beda bagi orang percaya kehadiran Tuhan mesti menjadi suatu kesukaan yang besar.  Dia selalu menghadapkan tali pengukur itu jatuh padanya dan di tempat-tempat yang menyukakan dan membahagiakan.  Inilah kebagiaan orang saleh mereka merasakan di mana pun Allah hadir itu adalah suatu sukacita yang besar.  Karena Allah adalah milik pusaka yang menyenangkan hatinya.  Apakah Allah yang paling membuat hati kita senang? Bila iya, maka itu berarti bahwa kita telah dibawa untuk mengenal suatu bahagia yang seutuhnya.  Tidak ada hal yang paling penting selain mengenal dan menikmati hubungan dengan Allah di dalam hidup kita.  Itu sebab ketika kita belajar firman Tuhan, ketika kita berdoa, ketika kita bekerja, ketika kita berkeluarga, ketika kita sekolah dll, maka setiap ruang kehidupan semestinya dipergunakan untuk menjadi tempat untuk mengenal Allah dan menikmati kasih-Nya.  Sehingga dari sana muncul puji-pujian kepada-Nya karena dari-Nya kita mendapatkan nasihat dan pengajaran. 

Fokus hidup kita adalah Tuhan saja dan tidak ada yang lain.  Ketika hati, pikiran dan perbuatan kita sudah mulai menyimpang maka teguhkan hati dan bawalah pandangan kita kepada tahta Allah yang maha suci itu.  Ketika kita memandang pada-Nya maka tidak membuang kita, Ia menerima kita dengan sukacita.  Ketika kita berada di dalam-Nya ada sukacita yang melimpah dan luapan sorak-sorai serta tubuh manusia kita akan mengalami rasa tentram yang penuh bersama Dia.  Yang perlu kita ingat bahwa Tuhan tidak membawa orang yang menyerahkan diri kepada-Nya berada dalam dunia orang mati lalu binasa.  Karena selalu ada kekuatan dan harapan bagi mereka yang percaya.  Mengapa demikian? karena Allah memberitahukan jalan kehidupan.  Jalan yang disukai oleh orang saleh.  Jalan yang penuh dengan sukacita yang tak terkata.  Jalan yang penuh dengan nikmat.  Jalan ini adalah jalan bagi orang saleh. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara