Langsung ke konten utama

Harmony of Christmas

Semangat Natal yang sesungguhnya adalah ketika gema harmoni dimainkan dengan nada-nada yang berbeda tetapi penuh keindahan.  Di istana Herodes dan para ahli kitab sibuk mencari fakta tentang kelahiran seorang raja berdasarkan nubuatan para nabi.  Sementara di padang belantara para gembala sibuk menjaga kawanan dombanya.  Orang majus sibuk mencari tahu tentang bintang yang mereka lihat itu lalu mereka pergi mengunjungi sang bayi yang terbaring di dalam palungan.  Para gembala yang telah mendengar sorak sukacita para malaikat mereka pergi menjumpai anak yang terbungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. Pemilik penginapan sibuk dengan para tamu yang memerlukan tempat untuk mereka menginap karena memang ada sensus di daerah tersebut. Malam yang sunyi memang tak beda dengan malam yang lainnya.  Namun bagi para gembala, para majus dan bagi Yusuf dan Maria, malam itu menjadi malam yang tak terduga. Apalagi bagi Maria dan Yusuf yang sudah menempuh perjalanan yang sangat jauh namun tak ada satu pun pemilik penginapan yang memiliki kamar kosong karena memang kamar-kamar itu sudah dipenuhi pengunjung.  Di malam di mana semua orang tertidur pulas di malam itu Sang Juruselamat itu di lahirkan di dalam sebuah palungan dan terbungkus lampin. Pertanyaan yang penting adalah mengapa Dia mau hadir di malam yang gelap dan di dalam dunia yang penuh penolakan? Ia datang tak ada yang menyambut-Nya. Padahal Dia Raha di atas segala Raja.  Pemilik penginapan menutup pintu bagi-Nya, padahal Dia pemilik dari segala sesuatu yang mereka punya.  Seorang Herodes marah karena bayi itu di sebut Raja, padahal Dia memang Raja di bumi dan di surga.  

Bagaimana kita memahami Harmony of Christmas? Keharmonisan natal akan terjadi bila sang Juruselamat itu hadir di dalam dunia ini.  Dunia yang telah lama menantikan pengharapan itu kini melihat penggenapan yang diwujudkan. Sukacita para gembala dan orang majus serta Malaikat malam itu telah menjadi wakil tentang datangnya suatu harmonis di dalam hati manusia.  Hati yang telah lama menanti kita dipenuhi dengan luapan gembira sejati. Memang tak mudah memahami arti sukacita yang mereka alami namun kalau kita berada dalam kondisi mereka maka kita tahu persis arti sukacita itu seperti apa. Kehadiran Juruselamat ke bumi mendatangkan sukacita yang tak terperi. Kini hati yang kosong dan hampa telah dipenuhi dengan hati yang penuh kasih.  Karena Dia datang ke dalam dunia membawa kasih Bapa yang besar itu ke dalam hidup manusia.  Hidup yang dibangun dengan kasih.  Kasih yang datang di dua ribu tahun yang lalu itu, telah membawa harapan yang baru.  Manusia tidak hanya mendapatkan kasih itu tetapi manusia dapat membangun relasi yang penuh dan dalam bersama dengan-Nya.  Perjumpaan bersama dengan-Nya secara pribadi membawa sesorang menikmati Harmony of Christmas yang sesungguhnya.  Sebab Natal bukan bebicara tentang acara apa yang kita buat, hadiah apa yang kita dapat atau dekorasi yang penuh pikat.  Natal adalah momentum perjumpaanmu dengan Juruselamat itu. Begitu banyak orang merayakan Natal dan setiap tahun merayakannya namun sebetulnya mereka tidak pernah merayakan natal yang sejati di dalam hidupnya karena sebetulnya mereka tidak pernah berjumpa dengan Kristus secara pribadi. Bila hal tersebut terjadi maka manusia bisa menikmati harmony bersama dengan pencipta-Nya dan harmony dengan sesamanya. Harmony yang dibangun di dalam kasih, diwujudkan dalam tindakan dan dibangun dalam hubungan. Kiranya natal menjadi momentum orang tiap pribadi mengalami kasih Tuhan dan perjumpaan dengan-Nya secara pribadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara