Mengukir kehidupan yang kita jalankan tentu tak semudah mengukir sesuatu di atas kertas, kanvas atau kayu pahatan. Namun sejatinya hal inilah yang paling penting dan perlu untuk kita lakukan. Keputusan yang sangat inti ini menjadi momentum yang sangat berharga karena dari situlah kita bergerak pada tujuan yang Tuhan tentukan. Lembaran baru ini disebut sebagai lembaran pertobatan. Di dalamnya kita menemukan diri sebagai pribadi yang baru dan bersih karena kemurahan Allah di dalam Yesus Kristus yang telah memperbaharui kehidupan kita. Allah mengasihi kita dengan segala kerelaan dan kesungguhan. Namun Alkitab tegas mengatakan agar pertobatan kita tidak main-main dan bersifat murahan maka kita harus mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala pelanggaran kita. Apakah ada orang yang tidak perlu bertobat? Tentu saja tidak! Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Kehilangan dalam hal ini adalah telah mengalami kerusakan total artinya tidak bisa meresponi dan memperkenan Allah dalam tiap gerak gerik hidupnya. Mustahil manusia memperkenankan Allah dengan cara apapun, kecuali Allah datang dengan sengaja untuk memuliahkan hidupnya yang rusak itu. Dengan kesadaran ini maka tahulah kita bahwa kita sangat bergantung penuh pada Allah itu, sang sumber pengampunan. Dan kita sangat bersyukur kepada Allah yang penuh dengan kasih.
Lembaran baru itu dibukakannya, pada saat kita masih lemah, pada saat kita masih berdosa dan masih berseteru dengan-Nya namun ajaibnya Ia telah menaruh kasih-Nya di dalam hati kita (Rom. 5). Dalam hal ini kita menemukan keagungan iman Kristen, bahwa Allah mengasihi manusia bukan saat manusia telah melakukan banyak hal bagi-Nya, melakukan banyak kebajikan untuk menyenangkan hati-Nya atau melakukan perbuatan yang membuat mereka cukup pantas untuk menerima pengampunan. Namun justru saat manusia masih hina dan kotor dan menyakiti hati-Nya, Ia dengan kasih yang besar mendatangi manusia itu. Tidak hanya disitu saja ternyata pengampunan Tuhan total dan penuh serta sekali untuk selama-Nya. Ia tidak memperhitungkan lagi pelanggaran, pelanggaran manusia. Sebab dosa mereka telah Ia buang jauh ke dalam tubir laut. Ia membersihkan dosa manusia secara sempurna. Di dalam Yesus, Ia telah melakukannya di kayu salib. Dengan kata lain bahwa bukan berarti dosa itu tidak ada konsekuensi yang harus ditanggung, namun dengan manusia beroleh pengampunan maka tanggungan dosa itu dibebankan kepada Yesus Kristus. Inilah kasih yang besar, mengasihi orang yang tidak pantas dikasihi. Mengasihi hingga terluka bahkan hingga harus menempuh titik kematian. Namun apalah arti kasih yang hanya sekedar berani mati, karena kalau saya mengasihi kemudian saya mati tentu tidak ada keagungan di dalamnya. Namun Ia tidak sekedar mati, namun Ia bangkit dan hidup agar kita bisa menikmati hidup kekal bersama-Nya.
Kini tahukah anda arti lembaran baru yang sesungguhnya? Lembaran baru itu adalah ketika anda bisa berjumpa dengan Kristus secara pribadi dan anda menikmati hidup bersama-Nya. Di sana anda menikmati pengampunan, kasih dan kepastian hidup yang kekal. Lembaran yang baru ini akan membuat anda puas karena anda berjumpa dengan pribadi yang agung, sang pencipta dan ada boleh merasakan keakraban bersama-Nya setiap hari. Lembaran yang baru ini membuat anda untuk mempunyai arti tujuan hidup dan anda melangkah ke sana dengan pasti. Lembaran yang baru itu membuat anda memiliki gairah yang baru dan penuh untuk melihat diri sebagaimana Allah telah memberikan penebusan, dan melakukan sesuatu yang bisa berdampak baik dan benar bagi sesama, untuk hormat nama-Nya.
Komentar
Posting Komentar