Langsung ke konten utama

Memberi yang terbaik

Foto Disciple Maker.

Memberi yang terbaik sesuatu yang sangat penting dan perlu. Baik untuk memberi yang baik namun lebih baik jika kita memberi yang terbaik. Sehingga pertanyaannya adalah bukan sudahkah anda memberi namun sudahkah pemberian anda itu terbaik? Memberi sesuatu yang bekas kepada orang lain itu sangat perlu, memberi yang pantas juga sangat menyenangkan namun memberi yang terbaik itulah yang harus menjadi gairah setiap orang yang perlu ditumbuh kembangkan. Jadi saat ada bazar, sekarang kita mulai memikirkan hal yang terbaik apa yang perlu saya berikan kepada orang lain sehingga di dalamnya saya berkorban dan orang lain merasakan sukacita yang penuh.

Saya kira ini juga seharusnya bisa diaplikasikan juga dalam pelayanan. Pelayanan seringkali menjadi kering dan tidak berdampak karena seorang pelayan hanya memberikan sesuatu apa adanya, tidak dengan pelayanan yang exstra sehingga sentuhan pelayanan itu tidak begitu terasa dan jiwanya biasa saja. Memberi yang terbaik berarti memberikan seluruh, total, maksimal dan tanpa menuntut. Inilah yang Yesus minta dari setiap orang percaya agar mereka mengasihi-Nya dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan. Hal ini bukan hanya Ia ucapkan namun teraktualisi dalam kehidupan-Nya sendiri sehingga Ia mau dan rela habis-habisan menuju salib, memberikan nyawa-Nya bagi orang percaya.

Memberi yang terbaik harus menjadi semangat orang percaya. Bagaimana mereka bekerja, berkeluarga dan melayani sesama dengan suatu sukacita dan kerelaan yang penuh. Rindunya hanya satu, sesama mendapatkan kesukaan dan nama Tuhan dipermuliakan. Itu sebab pertandingan orang kristen menjadi sangat diperlukan, mereka tidak hanyut dan larut dalam dunia namun menjadi garam dan terang dunia itu. Warna, semangat dan jiwanya sangat berbeda. Kalau dunia hanya berpikir tentang untung rugi, kita mulai berpikir tentang bagaimana kita bisa memberikan yang terbaik. Itu sebab tidak heran bila pemerintah-pemerintah yang benar dan tidak korup sangat dicintai oleh rakyatnya dibanding mereka yang korup karena memberi yang terbaik itu dapat dirasakan. Karena itu sebagai orang percaya baiklah kita hidup benar dan melakukan banyak hal lagi agar dampak kita semakin meluas dan terasa. Bukan hanya menjelajah di kota-kota namun masuk sampai ke area pedesaan yang jauh di sana. Yakinlah dimana pun engkau berada, bila engkau sudah memberi yang terbaik, tangan Tuhan tidak akan tinggal diam dan Ia akan berserta dengan orang yang mengasihi-Nya.

Kalau kita tidak memberi yang terbaik, tahukah kita bahwa sebetulnya kita harus malu dengan air terjun yang indah itu, ia memberikan suatu aliran yang sangat indah dan melaluinya ia memuliakan sang pencipta.  Demikian juga dengan burung-burung yang memberikan suaranya yang terbaik, sehingga ketika kita mendengarkan suaranya hati kita begitu terbaui dan penuh dengan sukacita.  Bagaimana tumbuh-tumbuhan dengan indahnya tumbuh disekitar kita dan kita boleh merasakan kenikmatan yang tiada tara.  Dan bagaimana matahari yang begitu teratur mengeluarkan cahaya yang terbaiknya disetiap hari. Semuanya itu mengingatkan kita tentang kehidupan yang perlu dipertanggungjawabkan secara sungguh-sungguh kepada Tuhan itu.  Semua ciptaan yang lain telah mengerjakan bagiannya, sekarang mari kita yang merupakan ciptaan yang mulia mengerjakan bagian kita agar di dalamnya Tuhan bersukacita dan kita menemukan kemuliaan di dalam Dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara