Langsung ke konten utama

Menjadi Berkat melalui tulisan

 

Tak pernah disangka sebelumnya ternyata apa yang saya gumuli selama ini, kini dalam waktu Tuhan menjadi kenyataan. Memiliki blog kemudian diupgrade menjadi web yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang diberbagai belahan dunia.  Dan dengan anugerah Tuhan saya bisa menemukan nama yang tepat bagi web ini, yaitu RumahPemuridan dengan harapan bahwa web ini bukan sekedar bisa menjadi berkat tetapi berharap para pembaca bisa terlibat dan ambil bagian di dalamnya. Kita garap sama-sama apa yang kita bisa sesuai dengan talenta dan kemampuan yang Tuhan berikan. Mungkin pertama kali menulis rasanya akan sangat sulit namun lama kelamaan akan menjadi mudah.  Saya pernah bertemu dengan seorang penulis buku, kemudian saya bertanya bagaimana caranya bisa menulis sebuah buku sehingga bisa dibaca oleh banyak orang dan naik cetak, dengan santai dia berkata, "anda tulis saja apa yang ada dipikiran anda ." Dengan rasa yang agak terkejut saya mendengar jawaban itu.  Namun setelah saya pikir-pikir benar juga bahwa tuliskan apa yang anda pikirkan.  Namun saya ingin menambahkan kalimatnya bahwa penting juga agar kita tak sekedar menulis apa yang kita pikirkan namun memikirkan apa yang kita tulis. 

Di dalam menulis di media online mungkin apresiasi dan kepuasannya tidak sepuas dibanding dengan menulis sebuah buku.  Kalau anda menulis buku anda bisa mendapatkan apresiasi dan profit, dan menjadi sangat mungkin buku anda akan menjadi best seller dan anda mungkin dikagumi banyak pembaca.  Namun di dunia maya kita bisa saja tidak mendapatkan apresiasi dan profit namun bukan berarti tulisan kita "tengelam di laut" karena ternyata tulisan kita bisa banyak memberkati dan membukakan pemahaman serta membangun iman seseorang.  Siapa? Kapan? Di mana dan apa? Kita tidak tahu itu?  Tentu hanya pembaca saja yang bisa merasakan semua yang terjadi pada diri mereka.  Yakinlah tulisan anda bisa dipakai Tuhan sebagai "tongkat" yang membelah laut sehingga mereka yang hancur bisa keluar dari pergumulan dan masalah yang dihadapi.  Tulisan anda bisa dipakai Tuhan sebagai "pelita" yang menerangi kehidupan seseorang disetiap jalan yang ia tempuh. Tulisan anda bisa dipakai Tuhan untuk menjadi "tissue" yang menghapus setiap air mata yang hancur.  Melalui web ini saya ingin banyak orang yang mengalami kasih Tuhan, tuntunan tangan Tuhan  dan merasakan pemeliharaan Tuhan di dalam hidup mereka sehingga saya merasa bukan hanya saya yang menulis tetapi anda yang terteban bisa ikut ambil bagian.  Kita ingin membangun web ini sebagai sumber air hidup bagi setiap jiwa yang lelah dan letih lesu sehingga mendapatkan kelegaan dari Tuhan. 

Namun harus saya utarakan bahwa web ini adalah dari kita oleh kita dan untuk kemuliaan nama Tuhan.  Saya tidak mengambil profit apa pun dan sepeser pun tidak.  Dulu saya pernah mencoba untuk menampilkan nomor rekening bagi yang mau berpartisipasi untuk mendukung meng-upgrade dari blog ke web agar bisa lebih cepat terealisasi. Namun setelah saya gumuli maka waktu itu saya putuskan untuk menghapusnya dan saya belajar untuk membayar harga. Tentu saya sangat bersyukur karena tepatnya pada tanggal 19 Februari 2017, domain bisa dibeli dan sekarang resmi nama ini bisa digunakan www.rumahpemuridan.com, mari kita pergunakan kesempatan yang indah untuk bisa menjadi berkat. Anda bisa meluangkan waktu entah sebelum tidur, waktu istirahat kerja, waktu anda sedang ngopi pagi atau siang atau dengan kata lain, dimana saja dan kapan saja sebetulnya anda bisa meulis - menjadi berkat.

Akhir kata saya tunggu tulisan anda di rumahpemuridan@gmail.com tentu kalau anda terbeban, namun saya tidak bisa memberikan apresiasi atau membayar tulisan anda. Semua yang kita lakukan di sini bersifat sukarela dan tanpa bayaran. Namun yakinlah bahwa apa yang kita lakukan diperhitungkan oleh Tuhan.  Kepuasan kita adalah ketika pembaca berjumpa dengan kasih Tuhan dan mereka diberkati melalui tulisan-tulisan yang ada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara