Kitab Luk 1:43 merupakan sebuah
kejadian menarik. Di sini tertulis “Siapakah aku
ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” Hal yang menarik di sini adalah
ucapan ini keluar dari seorang Yahudi tulen, istri seorang imam Zakaria, bernama
Elizabeth. Elizabeth mengucapkan kalimat ini tepat sesaat setelah Maria
mengucapkan salam kepada Elizabeth. Menarik bahwa Maria belum sama sekali
memberitahu mengenai kehamilannya pada Elizabeth, namun karena kuasa Roh Kudus,
Elizabeth mengetahui bahwa Maria sudah hamil.
Hal menarik
yang kedua, Elizabeth dan suaminya, Zakaria adalah seorang Yahudi tulen.
Seperti layaknya orang Islam, orang Yahudi kala itu sangat percaya dan yakin
teguh bahwa Tuhan tidak mempunyai anak dan diperanakkan. Sehingga mustahil
mereka mengakui bahwa Allah memiliki anak atau Allah adalah anak dari
seseorang. Namun karena kuasa Roh Kudus, hal itu dapat terjadi.
Hal ini
tentunya jangan disalahartikan bahwa Maria adalah ibu kandung dari Tuhan kita. Pelajaran
yang dapat diambil dari peristiwa ini adalah, ada kalanya memang kita sudah
memiliki pemahaman dan paradigma yang melekat dan yang selalu kita pegang teguh
dalam menjalani hidup kita. Namun ada kalanya kita harus melepaskan sejenak apa
yang sudah “mengkristal” dalam diri kita, dan mengikuti apa yang Tuhan mau,
sesuai dengan tuntunan Roh Kudus. Seorang Yahudi tulen, yang memiliki cara
pandang bahwa Tuhan tidak beranak dan diperanakkan pun dapat dilembutkan dan
diberi pemahaman baru, begitu pula orang-orang di sekitar kita yang mungkin
memiliki kedegilan hati yang menurut kita sangat sulit untuk dirubah. Minta
pertolongan kuasa Roh Kudus untuk membantu kita melembutkan hati orang lain,
sambil juga kita melakukan bagian kita dengan minta Roh Kudus ajar bagaimana
harus bersikap dengan orang-orang tersebut.
Penulis.
Mikael Prananto
Komentar
Posting Komentar