Langsung ke konten utama

Profile Pendiri Rumah Pemuridan



Shalom pembaca setia rumah pemuridan di mana pun anda berada. Senang berjumpa dengan anda dan saya berharap anda semua selalu menikmati sukacita di dalam Tuhan. Perkenalkan saya, Nikodemus Rindin adalah selaku pendiri Rumah Pemuridan berharap pembaca setia selalu menikmati semua tulisan yang disajikan dan semakin mengenal Kristus, bertumbuh dalam iman dan memuliakan nama Tuhan. Mari kita mengukir kehidupan dalam terang firman Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama dengan apa yang bisa kita kerjakan. Itu sebab saya mengundang anda untuk tidak sekedar membaca namun bisa mengukir karya melalui tulisan anda sendiri sehingga kita bisa saling berbagi dan menguatkan.

Saya melihat dunia media menjadi dunia yang sangat baik untuk kita bersuara dan berkarya secara nyata dan luas hingga bisa dirasakan oleh banyak orang di segala tempat, tentu dengan sikap yang luhur dan santun seturut dengan nilai-nilai kekristenan.  Itu sebab kalau rumah pemuridan ini ada, itu bukan untuk tujuan mengumpulkan pundi-pundi, bukan untuk menyerang ajaran orang lain dan agama-agama yang berbeda namun untuk memberikan suara di tengah dunia ini.  Sebagai wujud tanggungjawab moral dan spiritual maka saya meluangkan waktu untuk menulis dan membagikan pemahaman saya tahu itu baik dan benar. 

Saya pernah menempuh pendidikan Teologi dengan gelar Sarjana Teologi dan sudah berkeluarga.  Saya melihat semua anugerah yang Tuhan berikan itu baik, termasuk pendidikan, keluarga, pelayanan, hobby dan lain sebagainya.  Tentu semuanya itu memperlengkapi kita untuk bertumbuh dan berbuah bagi kemuliaan nama-Nya.  Saya suka menulis, membaca dan bermain musik serta suka memasak dan bercocok tanam kalau ada waktu luang.  Namun kerinduan saya yang terdalam adalah agar hidup saya bisa berdampak dan berguna bagi orang lain serta memuliakan nama Tuhan.

Bila anda ingin berkonsultasi, berbagi kesaksian, berbagi pengalaman, pesan dan kesan dan lain sebagainya silahkan kirim pesan melalui email ke rumahpemuridan@gmail.com. Secara prinsip rumah pemuridan ini dari kita, untuk kita dan demi kemuliaan Tuhan Yesus sebagai kepala gereja. Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah berambil bagian di dalam mengirimkan tulisannya sehingga bisa menjadi berkat bagi semua pembaca sekalian.  Dan saya sangat mengapresiasi mereka karena mereka rela meluangkan waktunya untuk menulis dan berbagi meski tanpa bayaran karena memang kita berdiri dengan semangat non profit dan menjadi berkat.  Saya tidak ingin menjadikan rumah pemuridan sebagai mesin pencetak uang namun saya ingin melalui rumah pemuridan ini kita dapat mencetak jiwa-jiwa yang selalu segar dalam iman, memiliki pemahaman yang benar, bertumbuh dan memuliakan Tuhan di dalam hidupnya.

Bila anda tertarik untuk bergabung dengan semangat yang sama maka rumah pemuridan sangat terbuka ladangnya bagi anda.  Anda bisa mengirimkan tulisan anda kepada kami, tentu dengan suatu semangat, ketentuan dan tidak berlawanan dengan firman Tuhan.  Di sini kami sangat menghargai orang lain yang berbeda terutama mereka yang berbeda agama karena itu tulisan anda diharapkan tidak provokatif, tidak kasar, tidak menyinggung agama lain dan tidak mengandung konten yang berlawanan dengan ketentuan hukum di Indonesia.  Kami menghormati hukum, menghargai kebinekaan, UUD dan Pancasila serta kami berjiwa Indonesia Raya.

Akhirnya semangat memuliakan Tuhan adalah semangat dalam rumah pemuridan.  Kita tidak ingin ada ruang untuk kemuliaan diri pribadi kalau pun kami cantumkan nama penulisnya itu hanya bertujuan wujud bentuk tanggungjawab moral kami kepada semua pembaca dan penulis. Terima kasih kepada semua pembaca yang setia mengunjungi rumah pemuridan di mana pun adan berada, kami senang bisa menulis dan membagikan pemahaman kami supaya kita semakin mengukir diri seturut kebenaran firman Tuhan.

Salam hangat dari saya, 
Nikodemus Rindin

Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara