Yohanes 19:30, ada
pesan yang sangat penting dari jeritan Kristus di salib ini, meskipun
kalimatnya sangat singkat namun padat dengan makna. Perkataan salib yang keenam ini merupakan
suatu penegasan kepada sejarah umat manusia bahwa di kayu salib itu, Ia sendiri
telah berada untuk mengerjakan penebusan dan memproklamirkan bahwa pekerjaan
yang Bapa percayakan kepada-Nya sudah selesai dijalani-Nya. Dalam teks bahasa
Yunani, ucapan keenam dari Yesus di salib ini menggunakan kata tunggal:
Tetelestai! Dan kalimat tersebut diucapkan-Nya dengan suara yang keras.
Merupakan teriakan kemenangan bahwa tugas yang Bapa berikan kepada-Nya sekarang
sudah lengkap dan sempurna diemban-Nya. Karya pendamaian antara Allah dan
manusia telah selesai dan lengkap
dikerjakan-Nya ketika Ia tergantung di salib itu. Kristus telah
menyelesaikan semua tututan Allah atas nama orang-orang berdosa. Sehingga segala tututan Allah ditanggungkan
kepada-Nya. Keadilan Allah sudah
dipuaskan dan tebusan untuk perbuatan dosa manusia sudah terbayar lunas. Sebab
ketika manusia berdosa, berbuat dosa kepada Allah, manusia menyakiti hati-Nya
dan manusia berhutang kepada Allah. Manusia
yang berhutang kepada Allah sedang berada dalam murka Allah. Jadi, Kristus mati
untuk membayar lunas hutang itu kepada Allah agar mereka diselamatkan dan murka
Allah menjadi surut kemudian memberikan pengampunan karena kerelaan-Nya. Karena itu, Kristus mati di kayu salib, bukan
untuk membayar hutang kepada Setan atau kepada Iblis seperti yang sering kita
dengar dalam khotbah-khotbah mimbar gereja.
Kita berhutang kepada Allah dan Kristus membayar hutang itu dengan mati
di kayu salib, di sanalah Ia menyelesaikannya.
Mengapa Kristus yang harus menanggungnya? Karena hanya Kristus yang diperkenan oleh
Allah dan hanya Dia sajalah yang dapat memenuhi secara tuntas standar tuntutan
penebusan itu. Karena kita telah ditebus
dan menjadi milik Allah maka hidup kita bukan milik kita sendiri lagi namun
hidup yang harus dipergunakan untuk kemuliaan nama-Nya ( 1 Kor. 6:19-20).
Karya
Kristus di kayu salib sudah selesai! Mereka yang percaya kepada-Nya tidak
binasa (Yoh. 3:16), Karena itu tidak ada satu orang pun mereka yang telah diberikan
kepada-Nya binasa karena Dia memeliharanya kecuali mereka yang telah ditentukan-Nya
dari semula untuk binasa (Yoh.17:12).
Dengan segala usaha apa pun yang
dapat manusia lakukan untuk menambahkan pada karya Kristus itu agar mereka
memperoleh keselamatan mereka tidak dapat melakukannya karena keselamatan hanya
ada di dalam Kristus Yesus. Kebajikan
Kristus sudah lengkap, final dan cukup sekali untuk selamanya. Karena Kristus telah final dalam
penebusan-Nya maka sekarang kita bukan lagi hamba dosa tetapi hamba Kristus
yang menaklukkan dirinya dan menaruh harapan penuh pada-Nya serta berbuah bagi
Allah. Yang dulu kita hidup bagi
kesenangan diri maka sekarang kita mengarahkan diri pada kesenangan Allah yang
Maha Tinggi.
Hidup
dalam karya kelamatan yang dikerjakan Kristus bukan berarti kita berdiam diri
dan fasif namun harusnya kita memiliki gairah yang penuh dan secara aktif
melakukan kebajikan bukan untuk bermegah diri namun sebagai ekpresi bahwa kita
telah menerima anugerah yang besar itu.
Jadi perbuatan-perbuatan yang kita hasilkan adalah sebagai buah
kehidupan yang baru. Akar keselamatan
murni karena Kristus namun buah keselamatan dihasilkan sebagai aktualisasi
kehidupan sebagai orang yang beriman kepada-Nya. Penebusan itu sudah
berhenti! Namun buah kehidupan orang
beriman harus mewarnai setiap
jaman. Apa pun yang kita kerjakan;
pelayanan, pekerjaan, dan lain sebagainya hendaknya menjadi suatu persembahan yang
memuliakan nama Bapa di Surga. Dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan
kekuatan mengasihi Tuhan sama seperti Kristus yang telah mempersembahkan dengan
“segenap, totalitas dan sempurna” tanpa
ragu berkata, “Sudah selesai!” karena
memang itu faktanya. Hiduplah
dijalan-Nya dan permuliakan nama-Nya.
Selamat Paskah.
Komentar
Posting Komentar