Langsung ke konten utama

Mengalah untuk Menang

Keputusan Ahok tidak melakukan langkah hukum banding berarti ia sudah siap menjalani hukuman penjara selama dua tahun. Apa alasannya akan disampaikan dalam konferensi pers enam jam ke depan.
Hukum di dunia ini tidak pernah soal benar atau salah. Yang benar bisa dihukum, yang salah bisa tak tersentuh. Tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas. Adil hanyalah utopia. Hukum di dunia ini tidak akan pernah adil. Karena itu, kita yang bodoh kalau berharap ada keadilan dari sistem yang sudah korup ini.

Ahok pasti paham soal ini. Upaya banding tidak akan mendatangkan manfaat baginya, tetapi hanya akan mendatangkan mudarat bagi bangsa ini. Jika setiap kali sidang ada demo dari kedua kubu, NKRI menjadi pertaruhannya.

Di Indonesia, ada pola kerusuhan rasial yang berulang, yaitu per 20 dan 30 tahun. Pada 2018 akan bertepatan dengan 20 tahun kerusuhan '98. Saya memperkirakan akan ada usaha menyulut kerusuhan besar-besaran pada 2018 sebagai cara menjegal Jokowi pada 2019. Apa lagi cara yang bisa dipakai mereka untuk mendiskreditkan Jokowi?

Sosmed membantu kita dalam mengetahui isi hati dan pikiran banyak orang. Suasana kebatinan bangsa ini sebenarnya memberi tanda jelas kalau kita sudah di ambang chaos. Yang pasti, ranah sosmed sudah chaos. Kini, api chaos itu tinggal dibawa ke dunia real saja.

Tahun 2017 ini adalah persiapan menuju ke sana. Narasi anti Tionghua dan Kristen mulai didengung-dengungkan secara masif. Kebencian dan kemarahan sudah diarahkan dan difokuskan pada satu entitas. Jika diteliti, situasi hari ini mirip-mirip dengan '97 dahulu.

Ahok pasti paham soal ini. Ia mungkin memilih mengalah untuk menang. Ia mungkin memilih mengorbankan dirinya untuk mendinginkan suasana. Ia mungkin memilih menempuh jalan hidup Yusuf, Paulus, dan Petrus. Mereka sama-sama rela dipenjara walau yakin dirinya benar di hadapan Allah. For His glory alone.
Wahyu 22:11-14 (TB)

Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"

"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
Jangan tangisi Ahok. Berdoalah bersama Ahok. Kiranya Tuhan berbelas kasihan menjaga kita dari tangan-tangan jahat yang ingin meruntuhkan NKRI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Panggilan menjadi seorang hamba Tuhan

Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya,  adalah orang bebas, milik Tuhan .  Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya . 1 Korintus 7:22. Panggilan menjadi seorang hamba Tuhan adalah merupakan panggilan yang sangat mulia.  Memang tidak banyak orang yang berminat untuk memutuskan menanggapi panggilan Tuhan dengan menyediakan diri dengan melayani-Nya sepenuh waktu.  Banyak alasan yang disampaikan mengapa hanya memilih partime atau paruh waktu saja.  Dan bahkan ada yang dengan terang-terangannya menolaknya dengan tidak melayani sama sekali. Dulu saat ditanya, "apakah kamu mau menjadi hamba Tuhan, seperti papamu?" Maka dengan sengera saya menjawab tidak! Saya mau menjadi pilot, atau kalau tidak mau menjadi polisi.  Tidak ada bayangan sama sekali ingin menjadi seorang hamba Tuhan.  Sebab menurutku menjadi seorang hamba Tuhan tidaklah enak.  Penuh pergumulan dan tantangan, tidak punya uang yang cukup dan tida

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara