Langsung ke konten utama

Tuhan Yesus sang Penyembuh

TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya. Maz. 41:3

Jesus Christ the Master Healer.  Beberapa hal yang menarik perhatian kita ketika membaca Injil Yohanes bahwa Tuhan Yesus sering kita jumpai sebagai pribadi yang seringkali menyembuhkan mereka yang sakit.  Tentu saya bukanlah orang yang setuju dengan orang yang terlalu menekankan tentang konsep kesembuhan seperti yang digembar-gemborkan oleh pelaku-pelaku ibadah kesembuhan ilahi atau ibadah mujizat.  Karena menurut saya bahwa konsep berpikir kita bukan pada Tuhan sanggup atau tidak melakukannya tetapi semua adalah mutlak pada kemauan-Nya sendiri.  Dan Dia bukanlah Allah yang bergantung pada semua kemauan kita dan kehendak kita.  Sembuh atau tidak, Dia tentu tahu yang terbaik.  Apakah Dia adalah Master of Healer? Ya, benar sekali.  Tetapi jangan pernah kecewa kalau anda sakit, kemudian anda tidak sembuh.  Perlu anda tanya pada Tuhan, apa maksud dari semua keadaan itu? Mungkin dengan keadaanmu yang sakit dan engkau mampu melewatinya dengan iman, saya percaya anda bisa menjadi kesaksian bagi orang disekitar yang mungkin membutuhkan peneguhan dari iman saudara.

Berharap sembuh saat sakit adalah harapan yang sangat normal. Di dalamnya kita hanya perlu berserah dan meminta anugerah-Nya.  Kalau kita sembuh puji Tuhan, tetapi kalau tidak kita tetap memuji Dia.  Sejujurnya Dia tahu pegumulan kita dan dipunya cara yang utuh untuk menopang kehidupan kita.  Tak perlu kecewa atau menolak-Nya.  Tak ada manusia yang tak pernah sakit dan tidak semua orang sakit sembuh.  Inilah yang ingin saya katakan bahwa tidak berarti ketika kita percaya Yesus, kita sakit pasti disembuhkan.  Kita bangkrut ketika percaya pada Yesus pasti usaha dibuat-Nya bangkit kembali.  Semua orang mempunyai cerita yang berbeda-beda.  Tetapi kehendak-Nya sama atas kita, yaitu agar kita mempunyai hidup dalam segala hal. Kehidupan yang diberikan Kristus kepada mereka yang sungguh-sungguh percaya itulah yang membuat mereka mempunyai kekuatan iman untuk terus percaya kepada-Nya dalam setiap keadaan.

Dalam kesaksian hidup saya pribadi, puji Tuhan belum ada penyakit yang tidak tersembuhkan.  Dan saya percaya anugerah Tuhanlah yang membuat itu semua. Tuhan adalah sumber kekuatan dan sumber kesembuhan.  Datang kepada-Nya adalah hal yang sangat baik.  Ia adalah sang penyembuh.  Lebih dari itu Dia adalah sang Juruselamat.  Allah yang hidup dan yang memberikan kehidupan kepada mereka yang percaya kepada-Nya. amin

Komentar

  1. Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara