Langsung ke konten utama

Lakukan segera hari ini!

Menunda adalah hal yang tak pantas untuk dilakukan.  Waktu terus berjalan dan tak pernah menunggu apa pun alasannya. Apa yang tidak dilakukan segera maka kesempatan itu akan hilang.  Kalau pun bisa diulang berarti kita harus menyisihkan waktu yang baru baginya.  Itu sebab semua orang hebat selalu tahu menangkap momentum sehingga kesempatan yang berharga itu tidak akan hilang dan membuat menyesal. Apa yang bisa dilakukan, maka mereka melakukannya segera hari ini.  Kita mungkin tidak pernah menyadari betapa berharganya suatu kesempatan yang datang.  Namun yang perlu untuk kita perhatikan adalah kebiasaan menunda ternyata membuat seseorang kehilangan banyak hal.  Mereka baru melakukannya setelah melakukan penyesalahan, desakan dan mengalami kerugian.  Itu sebab kebiasaan menunda menjadi kebiasaan yang harus diubah agar kita terbiasa menyelesaikan sesuatu dengan tepat waktu dan waktu yang kita jalani tidak habis percuma. Ketika seseorang dokter misalnya, menunda semenit saja waktunya untuk melakukan tindakan pada pasiennya yang sedang mengalami masa krisis maka anda dapat menebak apa yang akan terjadi bisa saja nyawa seseorang akan hilang.  Seorang mahasiswa, saat ia menunda mengerjakan paper atau makalah maka pekerjaannya akan menumpuk, ia bisa saja tidak menyelesaikan tugasnya dengan maksimal dan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan nilai yang bagus.  Seorang karyawan juga demikian, saat ia menunda pekerjaannya maka pekerjaan demi pekerjaan akan menumpuk sehingga menghambat kelancaran kerja dan bisa saja berpengaruh pada income yang di dapat oleh perusahaan. Beberapa resiko yang bisa saja terjadi akibat menunda telah saya paparkan di atas. Namun yang ingin saya bagikan adalah ternyata penundaan adalah seakan seperti seorang pencuri yang sedang lepas, ia sedang mencuri waktu-waktu terbaik anda sehingga anda harus mengikatnya dan jangan memberikan kesempatan padanya untuk berkeliaran. Ia lebih jahat dari mafia, sebab ia sebetulnya mencuri lebih banyak uang sehingga seseorang tidak produktif.  Ia mengambil banyak kebahagiaan dan kesukaan di dalam hidup seseorang tanpa seorang itu sadari.  Ia pembunuh berdarah dingin. Menghampiri semua orang dengan pendekatannya yang menyenangkan sementara. Ia membisikan diterlinga seseorang bahwa, "Jangan terlalu repot dan sibuk hari ini, hari ini adalah saatnya anda bermalas-malasan dan menikmatinya karena besok masih ada waktu dan anda bisa mengerjakannya besok saja." 

Karena itu tetapkan hatimu dan tujuanmu, bersemangatlah mulai hari ini untuk melakukan segala hal dengan baik dan tanpa menunda apa pun yang bisa anda lakukan.  Kalau anda menginginkan promosi, kenaikan gaji, usaha yang semakin membaik dalam pendapatan dan pengembahangan maka tak ada cara lain anda harus bangkit, bergerak dinamis dan melawan godaan untuk menunda supaya produktif dan maksimal.  Ketika kita mulai kerja, kerja dan kerja maka akan terjadi perubahan meningkat.  Kinerja yang demikianlah yang ingin kita bangun di dalam kehidupan kita. Tanpa kinerja, sistem dan disiplin diri tak mungkin hal-hal yang baik itu akan datang.  Alkitab pun dengan jelas berkata bahwa apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai.  Konsekuensi logis menjadi bagian yang tak bisa dihindarkan.  Saat anda malas maka perut anda akan kelaparan.  Namun saat anda rajin maka persediaan akan selalu ada.  Itu sebab perlu bagi kita untuk mengetahui sesuatu yang terpenting dari sesuatu yang anda anggap penting.  Terpenting itu nilainya lebih tinggi dari pada sekedar penting. Apakah penting bagi seseorang karyawan untuk bekerja, tentu penting namun yang terpenting adalah bagaimana dia bekerja dengan benar dan sungguh-sungguh.  Ia dapat memanfaatkan waktunya untuk bekerja dengan baik.  Bukan hanya sekedar kerja namun bagaimana kerjanya mendatangkan efek yang baik untuk perusahaan dan menjadi suatu ibadah yang berkenan kepada Tuhan.  

Anda dapat membayangkan betapa menyenangkan saat orang-orang membiarkan hidup mereka diisi dengan sesuatu yang benar dan berguna sehingga mereka tidak pernah kehilangan apa pun.  Dalam hal spiritual, maka menunda untuk mengambil keputusan untuk percaya pun menjadi suatu yang bisa berakibat fatal.  Ketika Roh Kudus berkerja di hati anda dan mengingatkan anda tentang Kasih Yesus yang sempurna bagi anda sehingga Ia rela mati dikayu salib untuk menebus dosa anda, lalu dalam waktu itu anda menunda bahkan menolak untuk menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat maka saya rasa penundaan itu membuat anda mengalami kerugiaan yang luar biasa.  Anda seperti kehilangan momentum yang berharga untuk menerima Dia, menerima kasih-Nya dan anugerah-Nya dalam hidupmu.  Perjumpaan dengan Yesus yang seharusnya menjadi sesuatu yang istimewa bagi setiap orang berdosa. Namun karena engkau terlalu mengeraskan hati maka kesempatan istimewa itu menjadi terlewatkan.  Bukankah sebetulnya kita perlu mengisi hidup kita dengan makna yang mendatangkan sukacita kekal, yaitu ketika Tuhan Yesus hadir di dalam hidup kita?  itu sebab saya mengundang anda untuk boleh menerima Dia dan percaya kepada-Nya. Lakukanlah segara hari ini, jangan menunda lagi.  Isilah hari-hari dengan kesempatan yang berharga dan memuliakan nama-Nya.  Melayani-Nya dengan sungguh.  Berdoa dengan hati yang bersekutu dengan-Nya dan belajar firman Tuhan setiap hari.  Agar iman kita dikuatkan dan tiap-tiap kesempatan bisa kita pergunakan dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara