Langsung ke konten utama

Sumber Pertolongan


Mazmur 121:1-8 merupakan nyanyian ziarah yang sangat indah. Dalam bagian ini ia menyingkapkan tentang kerapuhan manusia yang adalah peziarah di dalam dunia ini.  Namun yang menjadi menarik adalah bahwa mereka dapat melihat bahwa Allah sebagai pemelihara dan penjaga mereka dalam setiap perjalanan kehidupan. Ada luapan yang penuh giarah dan keyakinan yang sangat kuat terhadap petolongan dan penjagaan yang melebihi para pengawal dan prajurit yang berjaga-jaga. Di dalam keyakinan yang kuat itu, maka mereka dapat mengekspresikan kehidupan iman mereka yang berserah penuh pada pimpinan Allah, tanpa sungut-sungut, mengeluh atau mempersalahkan Allah. Allah tidak pernah tertidur atau harus dibangunkan dari tidurnya seperti Baal misalnya (1 Raj. 18:27). Ia tidak bergantung dengan siapa pun dan tidak bisa dipengaruhi oleh siapa pun, Ia tidak pernah lelah untuk menjaga dan memelihara, bahkan saat manusia tidak bergantung pada kekuatan-Nya, Ia tetap menjaga mereka.  Sepenuhnya Ia tahu siapa, apa dan bagaimana kehidupan kita.  Itu sebab tidak benar pandangan bahwa setelah Allah menciptakan dunia ini maka Ia meninggalkan dan membiarkan dunia ini. Karena sebetulnya dunia ini ada dalam kendali penuh sang pencipta itu.  Ia yang menjadikannya, Ia yang mempunyainya dan Ia yang mengaturnya. Dengan kata lain, bahwa tidak ada ruang di mana Allah luput atau tidak sanggup untuk memperhatikan, mempedulikan bahkan menolong ciptaan-Nya.

Billy Graham berkata dalam renungannya, "Unto the Hills" bahwa "Walaupun bukit dan gunung adalah tempat yang indah untuk "melarikan diri dari semua masalah," namun kita harus senantiasa ingat bahwa pertolongan kita yang terutama dan pasti datangnya dari Tuhan yang menciptakan gunung dan bukit." Billy Graham membawa kita ke dalam suatu pemahaman bahwa tidak ada satu pun yang paling cocok dan paling tepat untuk kita bersandar kecuali Allah yang hidup meskipun tampaknya semua berusaha menawarkan pertolongan di saat kita menghadapi situasi yang sulit. Pertolongan yang dunia tawarkan adalah pertolongan sementara adanya namun pertolongan yang kekal dan mendatangkan kehidupan yang berkemenangan itu datangnya dari Tuhan. Itu sebab saat aku menghadapi masalahku yang paling berat sekali pun, aku yang lemah ini perlu memandang kepada Allah yang Maha tinggi yang adalah pencipta langit dan bumi. Aku harus percaya penuh pada penyertaan-Nya bahwa Ia tidak pernah membiarkan kakiku goyah sehingga terjatuh atau lalai sehingga Ia tertidur pulas.  Ia adalah penjaga yang dapat diandalkan.  Sehingga aku bukan hanya perlu percaya penuh tetapi mempercayai diri penuh pada pimpinan-Nya bahwa bersama-Nya aku akan amann sebab Ia dapat dipercaya.

Matahari dan bulan menurut kepercayaan pada jaman dahulu menyebabkan bencana dan berbagai penyakit. Namun Ia memberikan suatu jaminan bahwa Tuhan akan menjaga setiap mereka yang percaya dari setiap kecelakaan; bahkan nyawanya diperlihara denga sempurna. Mengapa demikian? sebab Ia adalah penjahamu. Di dalam "pendakian" para penziah, mereka boleh melihat keagungan dan kemurahan Tuhan di dalam hidup mereka dan menyaksikan kemuliaan-Nya. Ia menjaga penuh kehidupan mereka saat mereka keluar dan masuk bahkan pemeliharaannya bersifat kekal adanya karena Dia adalah Pribadi yang kekal.  Itu sebab, di dalam pergumulan dan beban hidup yang berat sekalipun kita bisa kuat dan hidup melayani-Nya, mengapa demikian? Karena kekuatan Tuhan berikan kepada kita. Mungkin yang sakit tidak menjadi sembuh, tetapi satu hal yang saya tahu bukan berarti Tuhan tidak menjaga dan memeliharamu.  Bukan berarti juga bahwa Tuhan sedang terlelap dan tertidur karena saya yakin penjagaan dan pemeliharaan-Nya sempurna.  Mungkin engkau merasa seakan hidup ini selalu sulit dan susah, seakan sedang mengalami tulah sehingga anda mulai berputus asa dan menjauhinya. Satu hal yang ingin saya katakan bahwa sedekat apapun seorang dengan Tuhan, tidak ada orang yang luput dari persoalan hidup.  Yesus mengalami pergumulan yang sangat berat dan perjalanan-Nya menuju salib yang akhirnya harus mati di tangan orang Romawi. Paulus rasul yang sangat dikagumi dan membuka banyak jemaat serta menulis banyak surat namun ia pun harus mengalami suatu keadaan di mana ada duri dalam daging serta dipenjaga dan di hukum mati di Roma. Rasul-rasul yang lain pun harus mati sebagai martir. Ada yang disalib terbalik, digoreng dan dipancung. Apakah itu berarti penjagaan Tuhan kurang sempurna dan Ia kurang berkuasa, tentu saja tidak.  Karena kalau pun bisa mengalaminya itu karena kasih karunia-Nya di mana kita boleh mengambil bagian dalam penderitaan Kristus (Kol. 1:24;Fil.1:29). Dan saya meyakini satu hal yaitu setiap orang yang tetap bersama-Nya saat pergumulan yang berat sekalipun mereka tidak akan kehilangan "kebaikan" Tuhan.  Sebab melalui pergumulan yang berat itu mereka justru berkata bahwa mereka lebih suka dekat dan lebih dekat pada Tuhan dan menaruh diri dalam perlindungan Tuhan.  Tujuannya adalah agar mereka bisa melihat tangan Tuhan yang menuntun hidup mereka dan agar mereka bisa menceritakan pekerjaan-Nya (Maz. 73:1,21-28).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara