Langsung ke konten utama

NASIB GEREJA DI AKHIR ZAMAN (bagian 4)



Jika saat ini Saudara sudah di-lahirbaru-kan, sungguh-sungguh sudah beriman-percaya kepada Yesus Kristus (mengucap dengan mulut, percaya dengan hati), maka masa depan Saudara di akhir zaman (ordo eschaton) adalah sebagai berikut:
1) Saudara akan ikut diangkat ke angkasa pada hari Pengangkatan Gereja (the Rapture), baik dalam kondisi masih hidup ataupun sudah meninggal.[1]
2) Saudara langsungg dianugerahi tubuh kemuliaan.[2]
3) Saudara akan dihakimi di Takhta Pengadilan Kristus. Bukan untuk dihukum, tapi untuk diberikan upah dan mahkota.[3]
4) Saudara akan berpesta dan bersukacita di Perjamuan Nikah Anak Domba.[4]
5) Saudara tidak akan ikut mengalami masa siksaan (tribulasi) yang akan berlangsung selama tujuh tahun. Ketika seisi dunia sedang disiksa, Saudara sedang berpesta bersama Kristus.[5]
6) Saudara akan ikut mendampingi Kristus waktu kedatangan-Nya yang kedua kali (the Second Coming).[6]
7) Saudara akan ikut berperang bersama Kristus melawan si binatang dan para pengikutnya.[7]
8) Saudara tidak akan ikut dihakimi di Pengadilan Domba-Kambing.[8]
9) Saudara akan ikut memerintah bersama Kristus di Kerajaan Seribu Tahun.[9]
10) Saudara akan ikut berperang bersama Kristus melawan Setan dan para pengikutnya.[10]
11) Saudara tidak akan ikut dihakimi di Penghakiman Takhta Putih.[11]
12) Saudara akan menikmati hidup kekal di Yerusalem Baru, yang berada di langit yang baru dan bumi yang baru.[12]
Inilah masa depanmu. Karena itu, hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.[13] Bersukacitalah senantiasa. Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"[14]
Terpujilah Allah dan Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah memberkati kita dalam Kristus dengan setiap berkat rohani di tempat surgawi. Allah telah memilih kita dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, supaya kita menjadi kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.[15]  
Terpujilah Allah dan Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena anugerah-Nya yang sangat besar, telah melahirkan kita kembali ke dalam pengharapan yang hidup melalui kebangkitan Kristus Yesus dari antara orang mati. Kita mewarisi harga pusaka yang tidak dapat binasa, tidak dapat rusak, dan tidak dapat layu; yang tersimpan di surga untuk kamu, yaitu kamu yang dilindungi oleh kuasa Allah melalui iman keselamatan yang siap dinyatakan pada akhir zaman.
Dalam inilah kamu sangat bersukacita, sekalipun untuk sementara waktu, jika diperlukan, kamu harus menderita berbagai macam pencobaan sehingga imanmu yang lebih berharga daripada emas yang fana, sekalipun telah teruji oleh api, terbukti murni dan menghasilkan pujian, kemuliaan, dan kehormatan pada saat penyataan Yesus Kristus.[16]
Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.[17] Karena itu, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.[18]
Saya berdoa supaya Saudara bersama-sama dengan semua orang-percaya dapat memahami betapa lebar, panjang, tinggi, dan dalamnya kasih Kristus. Juga, supaya Saudara dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan.[19] Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Kita telah diselamatkan dari murka Allah Yang Mahaadil oleh Allah Yang Mahakasih. Kita belum pernah melihat Dia, tetapi kita mengasihi-Nya. Meskipun sekarang kita belum melihat-Nya, kita tetap percaya kepada-Nya.
Kita bergembira dengan sukacita yang tak terkatakan dan yang dipenuhi kemuliaan, karena akhir dari tujuan iman kita sudah tercapai, yaitu keselamatan jiwa kita.[20] Karena itu, siapa pun yang tidak mengasihi Tuhan, maka terkutuklah ia. Maranata![21]

Penulis,

Yonghan

[1] 1 Tes 4:15-17
[2] 1 Kor 15:35-53
[3] Rom 14:10-12; 1 Kor 3:13-15; 2 Kor 5:10; 1 Tes 5:9
[4] Why 19:6-10
[5] Why 6 -19:5
[6] Why 19:11-16
[7] Why 19:19-21
[8] Mat 25:31-46
[9] Why 20:1-6
[10] Why 20:7-10
[11] Why 20:11-15
[12] Why 21-22
[13] 1 Tes 4:18
[14] 1Tes 5:16; Fil 4:4
[15] Efe 1:3-4
[16] 1 Pet 1:3-7
[17] 2 Tes 2:16-17
[18] 1 Kor 15:58
[19] Efe 3:18-19a
[20] 1 Pet 1:8-9
[21] 1 Kor 16:22

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akibat memandang ringan hak kesulungan

“ . . . . . . . Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.” Kejadian 25:34 Ada beberapa alasan mengapa di dalam Alkitab dicatat bahwa Esau memandang ringan hak kesulungan itu: 1.   Karena dia berkata bahwa hak kesulungan itu tidak ada gunakanya baginya sebab, menurut Esau sebentar lagi dia akan  mati, ayat. 32. 2.     Karena bagi Esau hak kesulungan sejajar dengan makanan dan minuman (kacang merah), ay. 34. 3.       Karena Esau mempunyai nafsu yang rendah, Ibrani 12:16. Penting bagi kita untuk melihat kegigihan Yakub yang berusaha mendapatkan hal kesulungan tersebut dan merebutnya dari Esau. Yakub yang adalah adik Esau justru memandang pentingnya hak kesulungan itu. Dia meminta kepada kakaknya Esau melakukan barter roti dan masakan kacang merah untuk ditukarkan dengan hak kesulungan. Dalam hal ini kita bisa belajar bahwa ketidakmampuan Esau dalam menghargai anugerah Tuhan, bisa saja membuat Esau bernafsu rendah dan secara mudah menyerahkan hak kesulu

Menggarami atau Digarami

Matius 5:13 Matius pasal 5 adalah merupakan bagian dari khotbah Tuhan Yesus di Bukit yang ditujukan kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya. Yesus mengawali khotbah-Nya dengan menyampaikan tentang “Ucapan Bahagia”, kemudian diteruskan dengan berkata kepada mereka, “Kamu adalah Garam Dunia”. Garam tentu bukan suatu yang asing bagi pendengarnya dan bagi kita.   Namun dari dalamnya kita bisa menemukan beberapa kebenaran yang dimunculkan melalui ayat 13 tersebut:     1.     Orang Percaya adalah “Garam” Kita mengerti garam dan juga mengerti rasanya serta kita juga mengerti fungsinya.   Sehingga garam yang dikatakan oleh Tuhan Yesus di sini sebetulnya sangat mudah dimengerti oleh semua orang dan pengengarnya pada waktu itu.   Garam adalah merupakan suatu gambaran sederhana yang sengaja diangat untuk menyatakan kebenaran yang besar yang ingin Ia sampaikan.   Tuhan Yesus tidak berbicara mengenai garam yang ada di dapur, yang dipergunakan untuk mengawetkan daging, p

Kekristenan yang bertumbuh

Pertumbuhan merupakan suatu taget dari kehidupan Kristen.  Ketika seseorang menerima Tuhan Yesus Kristus, maka sejak itulah ia harus mengalami suatu pertumbuhan iman.  Sehingga ada istilah pertumbuhan gereja yang sebetulnya memiliki makna bukan gereja dalam arti bangunan, organisasi atau jumlah kegiatannya tetapi pertumbuhan orang-orang di dalamnya.  Dan itu melingkupi jemaat, pengurus termasuk pelayanan atau hamba Tuhan di dalamnya.  Ketika orang-orangnya banyak dalam kuantitas tetapi tidak bertumbuh dalam kualitas maka sebagai pemimpin gereja saya rasa menjadi sangat perlu bagi gereja untuk segera berbenah diri dan mengarahkan tiap-tiap orang pada pertumbuhan seperti yang Ia kehendaki. Pada siapakah gereja harus bertumbuh? Gereja harus bertumbuh pada pengenalan yang dalam akan Dia, pelayanan yang berfokuskan Dia dan kebanggaan akan Dia.  Bagaimana Kekristenan menghidupi firman Tuhan dalam hidupnya, melayani Dia, hidup benar dalam setiap ruang lingkup kehidupan dan menjadi gara